Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Nasihat Sergio Zyman jika Pasang Iklan Pilpres

Kompas.com - 14/06/2023, 09:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apakah parpol juga terjebak dalam situasi yang sama? Sekadar pencitraan yang seolah bisa menjelaskan tokoh dengan baik, namun secara elektabilitas sama sekali tak mendongkrak militansi pemilih untuk bergabung dalam barisan parpol tertentu?

Sergio menyebut kunci iklan dengan konsumsi riil.

Iklan seharusnya

Menurut Sergio Zyman, banyak orang yang tidak memahami bagaimana mekanisme kerjanya namun merasa butuh. Hanya didasari keyakinan, jika beriklan pasti akan “terkenal”.

Makanya, ada yang tertawa ketika ada informasi yang mengatakan bahwa pemasaran adalah “menjual”. Dikira itu melulu tugas divisi penjualan.

Pertama; barangkali dulu, para pemasar bisa bekerja begitu saja dengan hanya mengikat para konsumen mereka dengan citra. Mencoba lebih fokus pada hasil, bukan aktivitas.

Jika para pemasar memahami bahwa tujuannya adalah menjual dan bukan hanya melakukan promosi, mereka akan menjual lebih banyak barang.

Kedua; memahami bahwa pemasaran adalah “investasi”. Apabila kita memahami bahwa pemasaran adalah apa yang kita lakukan untuk menjual barang, uang yang kita keluarkan adalah investasi, bukan biaya.

Ketiga; jual apa saja yang bisa “diproduksi”. Dalam artian ketika seorang pemasar yang baik akan menjual apa saja yang bisa dihasilkan oleh perusahaan, segala hal bukan hanya sebagian atau sedikit dari potensi yang dimiliki.

Keempat; arahkan kemana tujuan kita, bukan kemana kita bisa berada. Pemasar sering lebih fokus pada pekerjaan dan tidak memberikan perhatian yang memadai pada hasil.

Di kemudian hari pemasaran berubah haluan, dengan persiapan lebih baik pada proses yang disebut perencanaan tujuan (destination planning), artinya harus ada rincian lebih spesifik soal tujuan akhirnya.

Namun dalam politik, ada batasan terkait citra atau pencitraan belaka, karena bagaimanapun track record figur atau tokoh juga menjadi penentu, hanya saja pencitraan yang tepat bisa menjadi senjata ampuh dan mengelabui citra buruk?

Sayangnya dalam persaingan “beriklan” yang terjadi saat ini, upaya saling serang yang terbuka, apalagi dengan saling mengumpan dengan “isu pembusukan” menjadikan bumerang bagi si tokoh sendiri.

Secara personal kepribadian si tokoh menjadi ukuran ketika “konsumen” dalam hal ini kontestan peserta pemilu alias-pemilih menentukan apakah tokoh tersebut layak dipilih dan menjadi calon pemimpin negara.

Di luar itu, relasi kuasa juga ikut bermain. Namun bagaimanapun iklan yang kuat bisa menjadi senjata baru selama, “produk” memang tidak cacat, atau memaksa diri terlalu menjadi baik yang justru bisa menjadi blunder karena membentuk persepsi yang salah di benak “konsumen pemilih”. Tokoh yang suka menyerang tokoh lain bisa mendapat cap buruk.

Jadi berhati-hatilah dengan kata-kata, karena “mulutmu bisa menjadi harimaumu” begitu juga dengan sikap.

Bisa jadi Sergio salah, karena pemasaran memang sudah jauh berubah, dan di luar konteks sekadar menjual, ada hal lain, yaitu permainan politik yang susah ditebak alur pikirnya.

Tapi seperti kata Sergio sang pakar marketing, Jangan patah arang, tetaplah ber-iklan, kejar “konsumsi riil”!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com