Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Singgung Semangat Rakyat Korut soal Riset Nuklir

Kompas.com - 13/06/2023, 15:51 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, berharap Indonesia bisa mengambil pelajaran dari Korea Utara (Korut) dalam hal penelitian dan pengembangan tenaga nuklir.

Menurut Presiden kelima Republik Indonesia itu mengatakan, pengembangan tenaga nuklir oleh Korut merupakan wujud dedikasi dan bakti rakyat kepada negara.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu kemudian melakukan refleksi terkait hal itu. Menurut dia, Indonesia yang mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang lebih besar belum bisa mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir seperti Korut.

Akan tetapi, Megawati tidak menganjurkan Indonesia buat meniru langkah Korut yang memanfaatkan riset nuklir untuk membuat persenjataan.

Baca juga: Tandatangani Nota Kesepahaman BRIN dan TVRI, Megawati Tak Ingin Hasil Riset Berakhir di Laci

“Saya sering berpikir, kenapa sebuah negara yang sekarang masih, negara begitu, Korea Utara itu bisa sampai bisa punya nuklir. Artinya itu kenapa? Manusianya,” kata Megawati saat menyampaikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kerja sama antara BRIN dan TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Menurut Megawati, pengembangan riset nuklir, termasuk soal keberadaan reaktor, tidak hanya bergantung kepada anggaran.

Dia menyampaikan, pengembangan penelitian dan pemanfaatan nuklir seharusnya muncul dan tumbuh dari keinginan bangsa Indonesia yang dalam hal ini diwakili BRIN.

Megawati juga mendorong BRIN untuk terus mengembangkan pemanfaatan tenaga nuklir melalui sarana reaktor yang tersedia saat ini.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Nilai Sudah Waktunya Indonesia Beralih ke Listrik Berbasis Nuklir

 

“Saya sendiri waktu dikenalkan kembali, meskipun saya banyak tahu, bahwa Bung Karno saja sudah berpikir untuk kita punya reaktor nuklir, saya sangat ingat adanya itu di Bandung namanya TRIGA,” kata Megawati.

Megawati mendorong BRIN melakukan riset nuklir dengan alasan supaya anggaran yang dialokasikan pemerintah bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Menurut Megawati, BRIN masih bisa mengejar pengembangan riset nuklir dengan memanfaatkan reaktor TRIGA 2000 supaya bisa memanfaatkan energi itu seperti negara lain.

“Jadi sebenarnya kalau kita bisa men-develop-nya kembali menurut saya tidak telat. Kita bisa menyusul mereka-mereka yang telah mempunyainya,” ujar Megawati.

Baca juga: Megawati Cerita Dirinya Bisa Bolak-balik Masuk Korsel dan Korut

Akan tetapi, pusat penelitian nuklir itu bukan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tetapi buat keperluan persenjataan. Reaktor itu dilucuti 2008 sesuai perjanjian dengan Korea Selatan.

Pada 2009, Korut juga membangun reaktor nuklir air ringan berpendingin gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com