Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Nilai Sudah Waktunya Indonesia Beralih ke Listrik Berbasis Nuklir

Kompas.com - 05/06/2023, 23:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpandangan bahwa Indonesia sudah semestinya mengembangkan listrik bertenaga nuklir.

Wacana ini mencuat ketika Ma'ruf menerima audiensi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nono Sampono di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/6/2023).

"Dalam konteks ini pandangan Bapak Nono Sampono dengan pandangan Wakil Presiden Kiai Haji Ma'ruf Amin sama, intinya adalah bahwa Indonesia memang sudah seharusnya masuk ke listrik berbasis nuklir," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, dikutip dari keterangan video.

Masduki menjelaskan, dalam pertemuan dengan Ma'ruf, Nono melaporkan bahwa ia baru pulang dari Rusia untuk membahas perkembangan nuklir sebagai bisnis, terutama listrik berbasis nuklir.

Baca juga: Pesan Wapres ke Timnas Sebelum Lawan Messi dkk: Jangan Terlalu Banyak Kalahnya

Masduki menuturkan, Ma'ruf dan Nono sama-sama berpandangan bahwa listrik berbasis nuklir memiliki manfaat dan efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih murah.

Ia mengatakan, hasil survei juga sudah menunjukkan bahwa ada beberapa daerah yang dapat dijadikan lokasi pembangkit listrik bertenaga nuklir, antara lain di Gunung Muria, Jawa Tengah; Bangka Belitung; dan Kalimantan Barat.

Namun, ia mengakui bahwa masih ada dua masalah yang menghambat implementasi listrik bertenaga nuklir di Indonesia.

"Pertama, bagaimana keamanannya, dalam konteks keamanan juga sudah didiskusikan bahwa secara teknologi saat ini listrik berbasis nuklir itu sudah cukup aman bisa dijaga dengan baik," kata Masduki.

Baca juga: Wapres: 14 dari 100 Angkatan Kerja Pemuda Tidak Terserap Pasar Kerja

Masalah kedua adalah penerimaan masayrakat. Menurut dia, perlu ada penjelasan kepada publik bahwa sudah saatnya Indonesia beralih ke listrik berbasis nuklir.

Ia pun menyebutkan bahwa sudah banyak negara maju yang kini menggunakan listrik bertenaga nuklir.

"Tapi sekali lagi ini masih merupakan satu hal yang perlu dikaji lebih mendalam ke depan terutama yang terkait dengan bagaimana supaya masyarakat menerima persoalan ini," kata Masduki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com