Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Belasan WNI Minta Evakuasi dari Myanmar, Komnas HAM: Sudah Dievakuasi Sejak 5 Juni

Kompas.com - 12/06/2023, 23:18 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merespons viralnya video Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar yang meminta untuk dievakuasi.

Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan, 12 orang WNI korban TPPO yang ada di video tersebut sudah dievakuasi sejak pekan lalu, tepatnya 5 Juni 2023.

"Sejak 5 Juni sudah dievakuasi, saya mengawal prosesnya," ujar Anis saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (12/6/2023).

Anis mengatakan, terdapat 2 WNI yang dievakuasi yang diproses dalam tahap dua. Tahap pertama dievakuasi 9 orang.

Baca juga: Polri Pastikan Buru dan Tindak Beking 5 Sindikat TPPO

"Kemudia (tahap kedua) 3 orang, saat ini (12 WNI tersebut) dalam proses identifikasi sebagai korban TPPO," ujar Anis.

Sebelumnya viral video yang diunggah akun tiktok @andre_aries yang menampilkan sekelompok WNI dalam sebuah ruangan.

Narasi dalam video tersebut meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevakuasi mereka dari Myanmar karena mengalami tindakan tidak manusiawi dalam proses pekerjaan mereka.

Baca juga: Akui Sulit Cegah Perdagangan Orang, Wagub NTT: Makelarnya Sangat Hebat

Berikut isi pesan video mereka:

Buat Pak Presiden Joko Widodo, kami berada berada di lokasi Myanmar, sekarang ini kami sudah menunggu dari tahun kemarin dari bulan satu kami sudah diurus dari orangtua kami

Dari bulan satu sampai bulan sekarang sudah lima bulan ini kami tida ada dijemput dari tiga lembaga yang mengurus, tidak ada evakuasi sama sekali pun. Kami rombongan 12 orang berada di Kike Garden Myanmar ini.

Kami bekerja di scammer platform Indonesia dan sebagain teman2 kami juga ada di platform lain. Buat bapak presiden, saya meminta tolong buat saya dan teman-teman saya agar kami cepat dievakuasi dan sampai sekarang ini dari pihak komnas HAM u Anis Hidayah dan LPSK dan pihak KSP tidak ada sama sekali pun berkoordinasi dan tidak ada jawaban untuk evakuasi kami.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Pemprov NTT Tak Serius Urus Kasus Perdagangan Orang

Saya harap buat Pak Presiden Joko Widodo dan teman-teman kami di sini kami meminta bantuan agar segera dipulangkan di lokasi Keke Garden 2 Myanmar ini.

Saya minta dan teman-teman saya tolong bebaskan kami Pak, karena kami di sini dipekerjakan secara tidak manusiawi dan diintimidasi dan kekerasan yang bakalan setiap hari kami hadapi di sini.

Dan bukan hanya kami orang Indonesia di sini Pak, kami ramai di sini, saya minta tolong pak, bantu dan bebaskan kami di sini pak. Tolong kami, Pak ya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com