Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Orang Meninggal di Sumut Dikirimi Surat Panggilan Polisi, Junimart: Polisinya Tidak Tertib, Kapoldanya Suka Pencitraan

Kompas.com - 12/06/2023, 14:18 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Junimart Girsang menanggapi video viral tentang seorang warga yang sudah meninggal dunia mendapatkan surat panggilan dari polisi di Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut).

Junimart menjelaskan, warga bernama Bertah Sembiring meninggal dunia akibat serangan jantung karena menerima intimidasi dari mafia tanah yang dia laporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Binjai dalam kasus penyerobotan lahan.

"Setelah laporan itu dibuat, tidak ada tindak lanjut dari polisi. Almarhum bahkan nyaris menjadi korban penganiayaan sejumlah orang tidak dikenal (OTK) yang diduga tidak terima atas pelaporan itu,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin 912/6/2023),

Tak hanya itu, kata Junimart, Bertah sempat dikejar-kejar di lahan miliknya sampai sepeda motornya dibakar OTK tersebut.

“Akhirnya korban mengalami serangan jantung dan jatuh sakit. Dia meninggal dunia pada Maret 2023, eh panggilan untuk pemeriksaannya baru datang pada Kamis, 8 Juni 2023 dari Polres Binjai," ujarnya.

Baca juga: Junimart Girsang Buka Ruang Pengaduan Online untuk Para Honorer yang Belum Diangkat Jadi PPPK

Ketua Panitia Kerja (Panja) Mafia Tanah Komisi II DPR RI itu pun menilai kasus itu menjadi bukti beruntun buruknya pelayanan dan hukum oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Sumut.

"Polisinya tidak tertib. Jadi kalau di bawah tidak tertib, ya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda)-nya juga tidak tertib. Bagaimana tidak, kapolda-nya sibuk pencitraan terus,” katanya.

Junimart menilai, ada pembiaran di balik peristiwa tersebut. Sebab, Bertah yang menjadi korban mafia tanah membuat laporan atas penyerobotan lahan miliknya ke Polres Binjai Januari 2023, tetapi tidak kunjung ditindaklanjuti.

Untuk diketahui, video yang menyebutkan warga yang sudah meninggal dikirimi surat panggilan polisi sempat viral di media sosial.

Dalam video itu, tampak sejumlah orang tengah berada di dekat makam bernama 'Bertah Sembiring'. Mereka terduduk sambil menangis. Ada lebih dari dua orang yang datang ke makam tersebut.

Baca juga: Dianggap Terganggu Jiwanya, Suami Pemutilasi Istri di Sumut Lepas dari Jerat Pidana

Seorang wanita dalam video itu tampak menangis sambil meletakkan sebuah amplop berisi surat panggilan polisi di atas kuburan tersebut.

"Pak, ini surat dari Polres Binjai, Pak," kata wanita tersebut.

Copot seluruh kapolres hingga kapolda

Lebih lanjut, Junimart meminta perhatian khusus dari Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit. Dia berharap Listyo bisa lebih peka terhadap kondisi pelayanan hukum di wilayah Polda Sumut.

"Saya berharap ada atensi khusus dari Kapolri tidak hanya pada kasus ini saja tetapi untuk semua masalah hukum, baik itu penindakan dan pelayanan masyarakat di Sumut,” katanya.

Dia juga meminta agar Kapolri segera mengevaluasi dan mencopot seluruh Kapolres yang tidak tertib hingga Kapolda Sumut jika terbukti bermain-main dalam pelayanan dan penegakan hukum kepada masyarakat.

Baca juga: 9 Polisi Sumut Diduga Gelapkan Narkoba, Junimart Girsang Minta Kapolri Copot Kapolda Sumut

“Segera saja dievaluasi semua Kapolres di Sumut ini, begitu juga dengan Kapolda-nya copot segera karena saya menilai sesuai fakta bahwa Kapolda Sumut sudah tidak bisa dipertahankan lagi, kecuali Kapolri memang ada kedekatan pribadi ya, mungkin itu lain hal," terangnya.

Junimart juga menyoroti kian maraknya aktivitas peredaran narkoba dan perjudian di sejumlah kota di Sumut. Menurutnya, aktivitas terlarang itu sekarang sudah tampak kasat mata.

"Sudah semakin parah kalau saya perhatikan Sumut ini sekarang, banyak tempat mulai dari bangunan permanen hingga semi permanen yang dijadikan sebagai lapak atau markas tempat berlangsungnya jual beli dan konsumsi narkoba,” katanya.

Legislator PDI-Perjuangan daerah pemilihan Sumut III itu mengatakan, di tempat itu mereka menyediakan layanan perjudian menggunakan mesin judi dingdong atau slot.

Junimart menduga ada campur tangan oknum-oknum kepolisian di balik tumbuh suburnya peredaran narkoba dan perjudian di Sumut saat ini.

Baca juga: 2,3 Juta Tenaga Honorer Akan Diangkat Jadi PPPK, Junimart Girsang: Seluruhnya, Tidak Ada Pengecualian

"Khusus untuk lapak atau markas narkoba dan perjudian ini, semua tampak kasat mata, tetapi kenapa tidak ditindak, ada apa? Jangan-jangan ada saham atau setoran untuk oknum tertentu di balik itu semua. Konsistensi Presisi itu ternyata hanya slogan pemanis saja,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies di Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com