Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan-AHY Akan Bertemu, Nasdem Curiga PDI-P Punya Niat Buruk

Kompas.com - 12/06/2023, 12:55 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie curiga PDI-P memiliki niat buruk terkait rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Akan tetapi, Effendi percaya Demokrat memiliki iman yang kuat sehingga tidak akan meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Kalau ada niat memecah belah ada menggerogoti Koalisi Perubahan gimana? Mungkin saja mereka (PDI-P) punya niat kurang baik," ujar Effendi saat dimintai konfirmasi, Senin (12/6/2023).

"Tapi Nasdem percaya sama Demokrat. Iman Demokrat tetap kuat bersama Koalisi Perubahan," sambungnya.

Baca juga: Soal Rencana Pertemuan Puan-AHY, PKS: Bravo Mas AHY, Bravo Demokrat!

Ia menjelaskan, Nasdem tidak pernah khawatir dikhianati. Ia pun juga menyebut bahwa pertemuan antar partai politik merupakan hal yang baik, selama disertai dengan niat yang baik.

Sebab, menurutnya, selama ini diketahui ada jarak antara PDI-P dengan Demokrat.

"Mega-SBY selama ini hubungannya kurang bagus. Sekjen PDI-P pernah bilang tertutup koalisi dengan Demokrat dan PKS. Nah sekarang mereka mau bertemu dengan Demokrat, itu bagus," tutur Effendi.

Ia pun sempat menyinggung soal kemungkinan PDI-P dan Demokrat rekonsiliasi apabila rencana pertemuan Puan dan AHY jadi terealisasi.

Baca juga: Rencana Pertemuan Puan-AHY, Berawal dari Radar Cawapres Ganjar yang Sempat Ditolak Demokrat

Di sisi lain, Effendi menekankan KPP akan tetap solid dan tidak akan goyah meski Puan direncanakan bertemu AHY.

"Saling mempercayai. Semua kesepakatan telah dituangkan dalam piagam Koalisi Perubahan. Tapi masing-masing partai tetap punya hak untuk membuka komunikasi dengan partai apa pun," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya bertemu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (11/6/2023).

Pertemuan keduanya untuk membahas rencana pertemuan resmi antara Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Benar tadi sore saya bertemu Sekjen PDI-P, Mas Hasto yang didampingi Ketua Fraksi PDI-P DPR RI Mas Utut,” ujar Riefky dalam keterangannya.

Ia mengungkapkan, pertemuan berlangsung hangat karena kedua partai politik (parpol) antusias untuk menunggu pertemuan tersebut.

Namun, para pihak, lanjut Riefky, tetap menghormati pilihan politik yang berbeda saat ini.

PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) sementara Demokrat mendukung Anies Baswedan.

Baca juga: SBY: Yang Saya Tahu, AHY Merespons Ajakan Mbak Puan untuk Bincang-bincang

“Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini,” papar dia.

Ia menyatakan perbincangan dengan Hasto dan Utut juga terkait kepengurusan parpol masing-masing.

Terakhir, Riefky berharap pertemuan Puan dan AHY dapat menjadi contoh untuk semua pihak di dunia politik Tanah Air.

"Merupakan angin segar bagi perpolitikan Indonesia,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com