JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengakui bahwa Bulog belum akan melakukan operasi pasar secara besar-besaran, meski harga beras di pasaran cenderung naik dalam beberapa waktu terakhir.
Buwas, sapaan akrabnya, menyebutkan, Bulog hanya akan melakukan operasi terbatas karena kenaikan harga beras saat ini tengah dinikmati oleh kelompok petani.
"Kalau untuk petani yang mendapat (keuntungan) itu maka sekarang Bulog tidak melakukan operasi pasar yang secara besar ke lapangan, tapi terbatas," kata Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Bulog Cabang Bima Pasok 500 Ton Beras ke NTT
Buwas menuturkan, operasi terbatas itu dilakukan dengan memasok beras dengan kemasan 5 kilogram langsung ke ritel dan pasar, tanpa melalui agen.
Menurut dia, penyaluran beras secara curah melalui agen justru menimbulkan penyimpangan yang dilakukan oleh para agen.
"Langsung diganti karungnya, mereknya, terus langsung dijual dengan harga premium karena beras yang sekarang milik Bulog kan semua premium ya," kata dia.
Buwas pun mengeklaim, stok beras di pasaran masih mencukupi dan Bulog akan terus memantau perkembangan harga beras di pasar.
Baca juga: Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Bos Bulog: Enggak Masalah...
"Masih dalam taraf kita terus pantau terus, mudah-mudahan ini juga bisa kita tekan ya terutama untuk ke hilirnya tapi kita tidak terus berarti mengabaikan kepentingan petani," ujar dia.
Di samping itu, Buwas juga menekankan bahwa pihaknya telah mempersiapkan diri menghadapi dampak El Nino dengan menyiapkan stok beras, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ia meyakini, pasokan beras dari luar negeri tidak akan terganggu karena sudah menjalin kerja sama dengan banyak negara, antara lain, India, Pakistan, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.
Baca juga: Perum Bulog Serap 500.000 Beras dalam Negeri
"Semua kita jajaki dan kita lakuka kontrak-kontrak, deal-deal, yang bilamana kita butuhkan kita bisa ambil," ujar Buwas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.