Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bakal Siapkan Psikolog di Tingkat Polres hingga Adakan Kurikulum Terkait Psikologi

Kompas.com - 09/06/2023, 12:45 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyampaikan Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) sedang melakukan pemenuhan kebutuhan konselor di lingkup Korps Bhayangkara.

Hal itu disampaikan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri Irjen Dedi Prasetyo merespons adanya saran dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang mengimbau Polri memiliki psikolog di tingkat Kepolisian Resor (Polres).

"Akan dilakukan rekrutmen Bakomsus Psikologi dan SIPSS untuk mencukupi kebutuhan PNPP (Pegawai Negeri Pada Polri) berkualifikasi Psikologi/Psikolog. Sehingga terpenuhi hingga tingkat Polres," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (9/6/2023).

Dedi mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan kerja sama pelatihan konseling atau peer konseling bersama International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP).

Baca juga: Polri Klaim Tangani 500 Kasus TPPO Sepanjang 2020-2023

Selanjutnya, hasil dari pelatihan konseling itu akan disertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Kemudian, dikukuhkan dengan Surat Keputusan (Skep) kapolda di masing-masing daerah.

Menurut Dedi, untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan kondisi tingkat stres dan emosi PNPP, Biro Psikologi akan menambah alat material khusus (almatsus) psikologi untuk skrining kondisi klinis anggota dan pegawai di Polri.

Almatsus tersebut berupa Heart Rame Variability (HRV) yang dapat mengukur tingkat stres dan emosi PNPP secara real time.

Selain itu, Dedi mengatakan sudah ada Pendidikan Pengembangan Spesialis (Dikbangspes) konselor yang di dalamnya mencakup materi konseling psikologi.

Baca juga: Polri Pastikan Buru dan Tindak Beking 5 Sindikat TPPO

Meski begitu, Polri juga akan memasukan kurikulum terkait konseling psikologi dalam pendidikannya.

"Memasukan kurikulum konseling psikologi pada Diktuk (Pendidikan Pembentukan) dan Dikbang (Pendidikan Pengembangan) Polri," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyampaikan anggota polisi kerap menghadapi tekanan tinggi saat bertugas. Misalnya, saat harus menghadapi para pelaku kejahatan dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan psikologi secara rutin, serta menyediakan tempat konseling bagi anggota polisi.

"Setahu saya psikolog masih belum ada di level Polres. Mengingat beban kerja dan tingkat stress anggota tinggi, sebaiknya pimpinan Polri dapat menyediakan psikolog untuk konseling di tiap-tiap Polres," ujar Poengky saat dikonfirmasi Kompas.com pada 30 April 2023.

Baca juga: Polri Segera Panggil Artis RK untuk Klarifikasi Laporan soal Kasus Video Syur

Selain itu, Poengky mencatat sudah ada empat kasus dugaan polisi bunuh diri di tahun 2023 ini, yakni di Samosir, Gorontalo, Banten, dan Jakarta.

Salah satu contoh, di bulan April lalu Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan meninggal dunia tertabrak kereta api di perlintasan rel kereta kawasan Jatinegara, Jakarta pada 29 April 2023.

Dari hasil penyelidikan Polda Metro Jaya, Buddy diduga tewas karena bunuh diri. Meski begitu, pihak keluarga merasa ada yang janggal dalam kematian Buddy.

Terkait dugaan bunuh diri anggota Polri yang pernah terjadi pada waktu lalu, Kompolnas melihat pelaku rata-rata adalah Bintara. Motifnya pun beragam.

Poengky juga menekankan pentingnya bagi pimpinan Polri untuk merawat mental atau psikis anggota.

"Kami melihat bahwa polisi juga manusia biasa yang mempunyai beragam masalah dalam kehidupannya," kata Poengky.

Baca juga: Rapat dengan Komisi III DPR, Polri Usulkan Anggaran Naik 34 Persen dari Tahun 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com