Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Pengusaha Singapura Investasi di Indonesia, Jokowi: Jangan Hanya Duduk dan Menonton

Kompas.com - 07/06/2023, 13:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak pengusaha-pengusaha Singapura untuk segera berinvestasi di Indonesia, termasuk dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Jokowi mengatakan, para pengusaha hendaknya jangan menunggu terlalu lama karena berinvenstasi di IKN merupakan peluang emas yang sangat menarik.

"Saya sarankan jangan menunggu terlalu lama, jangan hanya duduk dan menonton, ini peluang emas yang sangat menarik di Indonesia yang Anda semua bisa menjadi bagiannya," kata Jokowi dalam acara Ecosperity Week 2023 di Singapura, Rabu (7/6/2023), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Bappenas Harap Surpres Revisi UU IKN Dikirim Pekan Depan ke DPR

Jokowi menuturkan, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan 300 paket investasi dengan nilai total 2,6 miliar dollar AS untuk membangun IKN.

Paket investasi itu terdiri dari berbagai sektor, antara lain perumahan, transportasi, energi, dan teknologi.

Jokowi menyebutkan, para investor tidak perlu khawatir bahwa IKN kelak bakal menjadi kota yang sepi penduduk.

"Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak, tidak akan sulit untuk memenuhi kota kelas dunia," kata dia.

Mantan Wali Kota Solo ini pun berjanji bahwa pemerintah bakal menyiapkan berbagai insentif bagi pengusaha yang ingin berinvestasi di IKN.

"Ada pertanyaan lain tentang insentif, easy, easy lah. Saya dulu juga pengusaha, jangan khawatir," kata Jokowi.

Baca juga: Otorita IKN Siapkan Strategi Tangani Sampah di Kawasan Nusantara

Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia serius berkomitmen dalam transisi energi. Ia menyebutkan, Indonesia punya potensi besar di energi baru dan terbarukan.

Sebagai contoh, Indonesia punya 4.400 sungai yang berpotensi dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik, salah satunya adalah Sungai Kayan di Kalimantan yang bisa menjadi sumber energi untuk kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

Di samping itu, Jokowi mengutip survei Edelman Trust Barometer yang menyebutkan bahwa tingkat kepecayaan publik dalam berbisnis di Indonesia berada di level yang tinggi, tepatnya nomor dua di bawah China.


Jokowi juga memamerkan kondisi ekonomi Indonesia yang konsisten tumbuh di atas 5 persen, inflasinya terus terjaga, serta neraca perdagangannya surplus selama 30 bulan berturut-turut.

"Jadi, sekarang semua ada pada Anda, untuk lompat ke kapal dan bergabung dengan kami, bersama untuk menjadi ekonomi multi triliun dollar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com