Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Proposal Prabowo soal Perdamaian Ukraina-Rusia yang Berujung Dipanggil Jokowi

Kompas.com - 07/06/2023, 12:24 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

"Pak Prabowo menawarkan proposal damai untuk Ukraina yang betul-betul menekankan agar kita segera mencari solusi untuk menghentikan kekerasan bersenjata dan melibatkan PBB dalam mencari solusi damai segera antara Rusia dan Ukraina," katanya.

Andi juga menyebut bahwa Prabowo dalam forum tersebut menekankan agar negara-negara membentuk kolaborasi global dan kepemimpinan bersama yang lebih mengedepankan dialog, kerja sama, dan multilateralisme.

"Pak Prabowo juga secara umum menyerukan agar Shangri-La Dialogue 2023 ini mengeluarkan deklarasi yang konkret, baik untuk meredam ketegangan yang terjadi di Indo-Pasifik maupun untuk mencari solusi damai bagi perang yang terjadi di Ukraina," kata Andi.

Aneh

Sementara itu, anggota Komisi DPR Fraksi PDI-P TB Hasanuddin menilai proposal perdamaian yang disodorkan Prabowo aneh.

Hasanuddin menyampaikan itu saat Komisi I DPR menggelar rapat kerja (raker) bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Gedung DPR, Senayan, Senin (5/6/2023).

"Kalau ada usulan dari Indonesia mundur di wilayah teritorinya Ukraina, itu rasanya sedikit aneh," ujar Hasanuddin.

Baca juga: PDI-P Anggap Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina Usulan Prabowo Aneh, Menlu: Call Kita Hentikan Perang

Menurut Hasanuddin, substansi usulan tersebut tidak sesuai dengan kebiasaan dan etika ketika menyelesaikan masalah pertempuran di lapangan.

Ia juga mempertanyakan apakah usulan Prabowo itu menjadi keputusan negara atau keputusan politik luar negeri.

Pasalnya, jika keputusan politik luar negeri, maka Menlu semestinya yang bertanggung jawab atas proposal Prabowo tersebut.

Dia khawatir keputusan Prabowo itu bisa membuat citra Indonesia menjadi kurang baik.

"Yang pertama, dianggap tidak tahu lapangan. Yang kedua, kita masuk pada ranah-ranah yang sesungguhnya kurang tepat, dan itu sangat merugikan politik luar negeri kita," tuturnya.

Dipanggil Jokowi

Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa proposal perdamaian yang disampaikan Prabowo di forum internasional merupakan inisiatif Prabowo sendiri.

Jokowi mengaku akan memanggil Prabowo guna meminta penjelasan soal proposal tersebut.

"Itu (proposal) dari Pak Prabowo sendiri, tetapi saya belum bertemu dengan Pak Prabowo," kata Jokowi dalam jumpa pers di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDI-P, Selasa (6/6/2023).

"Nanti hari ini atau besok mungkin akan saya undang, meminta penjelasan dari apa yang Pak Menhan sampaikan," sambungnya.

(Penulis: Nirmala Maulana Achmad, Vitorio Mantalean, Adhyasta Dirgantara, Aditya Jaya Iswara | Editor: Dani Prabowo, Aditya Jaya Iswara, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com