Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Sentil Demokrat yang Mau Evaluasi Anies Terkait Bakal Cawapres

Kompas.com - 06/06/2023, 19:48 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Nasdem DPR Roberth Rouw mengingatkan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief untuk tidak mendesak pimpinan partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan segera mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Roberth mengingatkan bahwa keputusan-keputusan krusial berada di tangan para ketua umum.

Sebelumnya, Andi Arief mendesak agar Anies segera mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Juni 2023.

"Kita enggak usah terlalu mendesak pimpinan, mereka yang tahu seperti apa. Strategi itu ada di tangan pimpinan, ya kan? Jadi jangan kita yang di bawah-bawah ini membuat rusuh kita," ujar Roberth saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Nasdem Kurang Sepakat Elektabilitas Anies Turun karena Belum Deklarasikan Cawapres

Roberth meminta Demokrat untuk memercayakan keputusan-keputusan mengenai cawapres hingga deklarasi kepada pimpinan saja.

Apalagi, menurutnya, sudah ada tim kecil yang dibentuk dalam KPP. Roberth meyakini bahwa tim kecil ini pasti terus berkomunikasi.

"Menurut saya, yang lebih elegan itu urusan pimpinan lah. Karena bicara partai itu ada ketua umum, ya kan? Apalagi, kebijakan yang sangat fatal itu hak prerogatif ketua umum, bukan di kita-kita," katanya.

Sementara itu, Roberth mengakui bahwa semua partai sebenarnya memiliki hak evaluasi.

Oleh karena itu, ia tetap menghargai keputusan Demokrat yang mau mengusulkan evaluasi terkait bakal cawapres Anies.

Baca juga: Demokrat Minta Anies Umumkan Cawapres Bulan Juni, Nasdem: Enggak Bisa Dipatok

Meski begitu, Roberth mengingatkan bahwa deklarasi bakal cawapres Anies secepatnya bukan berarti diartikan besok langsung diumumkan.

"Kan secepatnya itu kan bukan berarti besok harus dilakukan. Kan tidak ada secepatnya itu kan tidak ada tanggal bulan, belum tentu," ujar Roberth.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief curiga elektabilitas Anies Baswedan terus turun karena cawapres tak kunjung dideklarasikan.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia terbaru, elektabilitas Anies sebagai capres turun sejak Juli 2022.

"Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator karena mungkin, dugaan kami, hipotesa kami adalah lambannya proses deklarasi," ujar Andi saat dimintai konfirmasi, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Nasdem Ungkap Satu Nama Cawapres Sudah Diserahkan ke Anies Baswedan

Andi Arief mengatakan, Demokrat akan mengajukan usul kepada Anies selaku bakal capres dari KPP supaya segera mengumumkan bakal cawapres pada Juni 2023.

Menurutnya, deklarasi itu perlu dilakukan demi mencegah jarak elektabilitas Anies dengan capres lain yang semakin jauh.

"Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat," kata Andi Arief.

Sementara itu, ia menyakini bahwa partai, rakyat, dan basis pemilih Anies yang menginginkan perubahan pasti akan bergerak ketika bakal cawapres diumumkan.

Oleh karenanya, elektabilitas Anies sebagai bakal capres bakal meningkat.

Baca juga: Khawatir Elektabilitas Anies Makin Turun, Demokrat Beri Deadline Deklarasi Cawapres Juni Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com