Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo, Pengamat: Kuncinya di Cak Imin

Kompas.com - 06/06/2023, 10:22 WIB
Miska Ithra Syahirah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan masih terdapat peluang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Menurut Adi, Erick Thohir, yang saat ini diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi cawapres, perlu meyakinkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk bisa bergandengan dengan Prabowo.

"Kuncinya, kalau Erick tertarik berduet dengan Prabowo ya harus meyakinkan Muhaimin Iskandar terutama," ungkap Adi saat dikonfirmasi pada Senin (5/6/2023).

Pengamat politik itu menyebutkan masih ada peluang Erick Thohir menjadi cawapres, seperti yang diharapkan PAN.

Baca juga: Bertemu PAN, Gerindra Akui Erick Thohir Masuk Radar Cawapres Prabowo

Hal ini karena nama cawapres untuk Prabowo Subianto masih belum jelas sehingga Erick bisa menggunakan kesempatan ini untuk masuk sebagai kandidat cawapres Prabowo.

"Apakah untuk Muhaimin Iskandar atau masih terbuka untuk yang lain, di situlah kemudian ada kesempatan bagi Erick untuk masuk," tutur Adi.

Pasalnya, kata Adi, persoalan pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 ditentukan oleh Partai Gerindra dan PKB yang telah bersatu dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Cari slot, cari celah untuk bisa berdampingan dengan Prabowo Subianto," kata Adi.

Baca juga: Golkar Masih Upayakan Airlangga Cawapres Prabowo, daripada Duet dengan Zulhas

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno mengungkapkan PAN dan Gerindra tinggal 'klik' jika ingin berkoalisi di Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut dia ungkapkan usai elite Gerindra berkunjung ke kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin sore.

"Kalau mau bekerja ke depan kembali, tinggal klik saja. Jadi memang inilah bentuk kerja sama yang memang sudah panjang terjalin bersama-sama," ujar Eddy dalam jumpa pers di kantor DPP PAN.

Eddy menjelaskan, PAN dan Gerindra memiliki rekam jejak kerja sama yang panjang.


Seperti pada 2014 lalu, PAN dan Gerindra sama-sama mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.

Lalu, kerja sama antara PAN dan Gerindra kembali berlanjut di Pilpres 2019, ketika mereka bersama-sama mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

"Kerja sama kita sudah cukup baik. Kerja sama kita dengan partai lain juga sudah baik," ucapnya.

Sebagai informasi, Gerindra telah memutuskan akan mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.

Sedangkan PAN belum memutuskan apakah akan mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo. Namun, mereka akan mengusung Erick Thohir sebagai cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com