Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nano Strategi, Cara Ganjar Bidik Suara Gen-Z di Pilpres 2024

Kompas.com - 04/06/2023, 17:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mengaku, menyiapkan strategi khusus untuk menggaet suara anak muda di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, khususnya Gen Z.

Strategi kampanye yang disebut sebagai Nano Strategi itu, akan menyasar anak muda dalam tingkat terkecil di lingkungan, yakni komunitas.

"Lebih kecil, lebih berbasis kepada komunitas, lebih solutif dan itulah kenapa kita butuh jauh lebih banyak SDM untuk hadir dalam komunitas mereka," kata Ganjar dalam pidatonya di acara konsolidasi PDI-P DKI Jakarta, di Basket Hall Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Sebut Tantangan Pemilu di Gen Z dan Milenial, Ganjar: Mereka Tak Tahu Berdarahnya PDI-P Pertahankan Demokrasi

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan kader PDI-P DKI Jakarta dan juga beberapa pengurus DPP PDI-P yang hadir di acara.

Berbagai komunitas itu, Ganjar mencontohkan, komunitas penggemar gim atau game atau komunitas lain yang memang membutuhkan solusi langsung dari partai atau tim sukses ketika menghadapi suatu masalah.

"Kita musti hadir di sana. Tapi sebagian di antaranya (ada anak muda) stres. Mereka butuh konseling, adakah akses-akses yang bisa kita berikan dari partai, dari tim Ganjar Pranowo untuk memberikan kepada mereka, sehingga kita hadir sebagai solusi," contoh Ganjar.

Baca juga: Ganjar: Bu Mega dan Pak Jokowi Bawa Pemikiran Politik Bung Karno

Menurut Ganjar, ide ini ia dapatkan setelah berdiskusi dengan politikus PDI-P yang juga anggota Fraksi PDI-P di DPR, Putra Nababan.

Kepada Ganjar, Putra mengaku mendapatkan masukkan setelah bertemu anak-anak muda di Jakarta Timur.

"Saya dikirimin video dari Timur. Bertemu, berbicara, ternyata muncul isu-isu lokal yang sangat menarik untuk Gen Z. Apa yang sangat menarik? Diceritakan oleh beliau bahwa gen Z itu sangat spesifik," katanya.

"Ternyata ada komunitas-komunitas yang mereka tidak mau diganggu dengan urusan pelik politik dengan penuh intrik. Mereka ingin solusi yang membahagiakan, mereka butuh ruang baca, mereka butuh ruang ekspresi, menyanyi, melukis, menari, bersahabat, nongkrong nge-game, mereka butuh itu," tambah dia.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Bu Mega Guru Politik Saya, Pak Jokowi Mentor Pemerintahan Saya...

Untuk diketahui, Gen Z merupakan kelompok anak muda yang lahir dalam kurun waktu antara 1997-2012. Mereka yang akan memilih pada 2024 adalah kelompok usia yang lahir dalam kurun waktu 1997-2007.

Jumlah kelompok Gen Z dan Generasi Milenial diperkirakan akan mendominasi kelompok pemilih pada Pemilu 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Nasional
Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Nasional
4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

Nasional
DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

Nasional
Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Nasional
Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Nasional
Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Nasional
Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

UKT Batal Naik Tahun Ini, Pemerintah Dinilai Hanya Ingin Redam Aksi Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com