Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melejitnya Elektabilitas Prabowo dan Perubahan Citra Militer menjadi Humanis

Kompas.com - 31/05/2023, 20:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo menilai, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyalip Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan buah dari perubahan strategi politik yang dilakukan Gerindra.

"Perolehan suara Pak Prabowo dengan Gerindra, di mana Pak Prabowo bisa menyalip Ganjar dan kemudian di mana Gerindra di posisi dua besar, itu tidak lepas dari strategi politik Gerindra yang memang banyak melakukan evaluasi perubahan," kata Ari dalam acara diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Ari menuturkan, salah satu perubahan strategi yang dilakukan Gerindra adalah dengan tidak lagi mencitrakan Prabowo sebagai sosok yang keras karena latar belakangnya sebagai pensiunan militer.

Menurut Ari, latar belakang Prabowo sebagai tentara sebelumnya menimbulkan persepsi di benak publik bahwa Prabowo adalah seseorang yang temperamen.

Baca juga: Prabowo Tak Anggap Ganjar dan Anies sebagai Lawan jika Maju Capres 2024, tapi...

"Jadi sosok Pak Prabowo yang di persepsi publik temperamen karena militer, keras, tertrasnformasikan lebih lembut ya, ada joget-jogetnya di publik, lalu ada silat," ujar dia.

Perubahan persepsi ini juga dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukan Partai Gerindra melalui media sosialnya.

Untuk diketahui, akun media sosial Gerindra mendapat perhatian dari warganet karena cenderung lebih interaktif dibandingkan akun media sosial partai politik lainnya.

Misalnya, akun Twitter Gerindra sempat membagi-bagikan tiket konser Blackpink di Jakarta pada pertengahan Maret 2023 lalu dengan syarat mengunggah foto menggunakan atribut Blackpink dengan latar belakang baliho Prabowo.

"Mesin Partai Gerindra memang melakukan betul bagaimana perubahan strategi dan komunikasi politik Pak Prabowo," kata Ari.

Baca juga: [GELITIK NASIONAL] Gibran dalam Pusaran Manuver Prabowo

Ari melanjutkan, safari yang dilakukan Prabowo menemui beragam tokoh nasional dan agama juga turut mempengaruhi naiknya elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut.

Di sisi lain, Ari menyebutkan, elektabilitas Ganjar melorot lantaran sikapnya yang menolak kehadiran tim nasional Israel pada Piala Dunia U-20 yang semestinya digelar di Indonesia.

Tak lama setelah Ganjar dan PDI Perjuangan menyuarakan penolakan terhadap Israel, Indonesia dinyatakan batal menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut.

"Faktor gagalnya (Piala Dunia) U-20 itu menjadi faktor penting bagaimana sosok Mas Ganjar ini menjadi begitu disorot publik," kata Ari.

Hasil survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 24,5 persen.

Sementara elektabilitas Ganjar 22,8 persen, dengan margin of error survei lebih kurang 2,83 persen.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com