Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Ali Minta Tim Delapan KPP Tahan Diri Bocorkan Informasi Soal Cawapres Anies

Kompas.com - 31/05/2023, 18:09 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali meminta Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menahan diri untuk memberikan informasi ke publik soal penentuan calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Menurutnya, Tim Delapan KPP mestinya bertanggung jawab lebih dulu untuk memberikan informasi penting pada internal partai politik (parpol) masing-masing.

“Sampai hari ini saya belum mendapatkan laporan (penentuan cawapres Anies). Ya menurut saya Tim Delapan juga membatasi diri ya, untuk kemudian bicara keluar,” ujar Ali saat dihubungi wartawan, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Beda Suara di Internal Nasdem Soal Waktu Penentuan Cawapres Anies

“Karena ketika mereka ada keputusan, harusnya melaporkan ke partainya, hasil kesepakatan-kesepakatan ataupun rumusannya,” sambung dia.

Adapun pernyataan itu disampaikan menanggapi informasi yang diberikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem sekaligus Anggota Tim Delapan KPP Sugeng Suparwoto.

Pascapertemuan di Sekretariat Perubahan (Sekper), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023) kemarin, ia mengungkapkan bahwa dalam waktu satu sampai dua hari ke depan bakal ada penentuan cawapres Anies.

Baca juga: AHY, Khofifah, Aher Jadi Kandidat Utama Cawapres Anies, PKS: Terbuka Kemungkinan Muncul Nama Kejutan

Bagi Ali, seharusnya momentum dan pemilihan figur cawapres ditentukan oleh Anies sendiri. Sebab, hal tersebut sudah diatur dalam piagam kerja sama antara tiga parpol dalam KPP. Ketiganya adalah Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Bahwasannya sekali lagi, saya tidak mau dan tidak sepakat kalau kemudian mandat itu diambil alih oleh partai politik,” tutur dia.

Terakhir, ia mengaku belum mendapatkan informasi kapan waktu dan juga siapa saja figur yang masuk dalam kandidat pendamping Anies untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya secara pribadi belum tahu. Sebagai wakil ketua umum sampai hari ini saya belum tahu,” imbuh dia.

Baca juga: PKS Sebut Sandiaga Tak Masuk Kandidat Cawapres Anies

Diketahui Sugeng menyatakan bahwa dalam waktu 1-2 hari ke depan pimpinan ketiga parpol dalam KPP bakal melakukan pertemuan untuk mementukan cawapres Anies.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menuturkan bahwa ada tiga kandidat cawapres terkuat untuk mendampingi Anies, yaitu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com