Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paspor 8 WNI Korban Perusahaan "Online Scam" di Laos Sudah Dikembalikan

Kompas.com - 30/05/2023, 22:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melaporkan, sebanyak delapan dari 45 Warga Negara Indonesia (WNI) korban perusahaan online scam di Laos sudah mendapatkan kembali paspornya.

Diketahui sebelumnya, mereka belum dapat keluar dari Laos karena paspor mereka masih ditahan oleh pihak perusahaan.

Kasubdit Kawasan Asia Tenggara Direktorat Perlindungan WNI (PWNI), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rina Komaria mengatakan, paspor tersebut didapat setelah KBRI Vientiane meminta bantuan pihak kepolisian.

"Sudah kembali paspornya. Jadi dari KBRI Vientiane sudah berangkat ke Golden Triangle Special Economic Zone. Kemudian, sudah meminta bantuan kepolisian untuk mengambil paspor dari perusahaan. Dan barusan tadi siang berhasil," kata Rina ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: 37 WNI Korban Perusahaan Online Scam di Laos Kembali ke Indonesia

Rina menyampaikan, dengan kembalinya paspor, delapan WNI tersebut sudah bisa kembali ke Indonesia melalui Chiang Rai Thailand maupun melalui Laos. Adapun saat ini, mereka masih berada di Laos dan aman bersama KBRI.

"Masih ada di Laos. Tapi, sudah bersama dengan KBRI. Sudah aman ya, tinggal tunggu proses untuk mereka pulang ke Tanah Air," jelas Rina.

Sementara itu, 37 WNI lainnya telah berhasil pulang ke Tanah Air. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha mengatakan, WNI tersebut keluar melalui Chiang Rai, Thailand.

Mereka dapat kembali ke Tanah Air karena visa yang dimiliki masih berlaku.

"KBRI Vientiane telah berkoordinasi dengan Kepolisian Bokeo untuk mengambil paspor yang ditahan pihak perusahaan dan melakukan penegakan hukum sesuai peraturan yang berlaku di Laos," tutur Judha.

Baca juga: Kemenlu: 45 WNI Jadi Korban Perusahaan Online Scam di Laos, Paspor Mereka Ditahan

Sebelumnya diberitakan, 45 WNI menjadi korban perusahaan online scam di Laos. Informasi ini didapatkan setelah adanya pengaduan dari MNH kepada KBRI Vientiane pada Rabu (24/5/2023).

"MNH menyampaikan bahwa 45 orang WNI termasuk dirinya telah keluar dari perusahaan tempatnya bekerja sebagai online scammers di Golden Triangle Special Economic Zone. Paspor mereka ditahan oleh pihak perusahaan," kata Judha dalam pesan singkat, Jumat (26/5/2023).

KBRI Vientiane telah menindaklanjuti laporan sehari setelahnya, yaitu pada Kamis (25/5/2023). Tindak lanjut dilakukan dengan mengirim permintaan bantuan untuk pengambilan paspor kepada Polisi Laos yang berada di Bokeo.

Pihak Polisi Bokeo pun telah menemui MNH dan 7 WNI lainnya untuk meminta keterangan mereka serta mengambil foto mereka.

Sampai saat ini, setidaknya terdapat 29 kasus WNI yang tengah ditangani oleh Kepolisian setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com