Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Zulkifli Hasan Ajak Mendag di Anggota APEC Perkuat Sistem Perdagangan Multilateral

Kompas.com - 27/05/2023, 14:32 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan mengajak seluruh Mendag yang hadir di forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Ministers Responsible for Trade (MRT) untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Penguatan sistem tersebut, kata dia, sebagai bentuk dorongan menyukseskan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-13 pada 2024.

“Pada Konferensi Tingkat Menteri lalu, kami melihat bahwa WTO mampu menghasilkan kesepakatan dan ikut bertanggung jawab atas situasi pandemi Covid-19,” ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Kemendag.go.id, Sabtu (27/5/2023).

Untuk itu, lanjut dia, Indonesia berharap agar para Mendag APEC dapat menjaga momentum tersebut dan mendorong agar KTM WTO ke-13 Tahun 2024 mampu memberikan hasil yang signifikan.

Baca juga: Saksikan Penandatanganan MoU Perusahaan Peralatan Dapur Elektrik RI dan AS, Mendag Zulkifli: Kami Dukung Penuh

Pernyataan tersebut Zulkifli sampaikan dalam pertemuan sesi pertama APEC MRT yang membahas dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral di Detroit, Michigan, Amerika Serikat (AS), Kamis (25/5/2023).

Ia mengatakan, WTO tengah menghadapi tantangan untuk melakukan reformasi, baik dalam meningkatkan fungsi-fungsi utamanya, maupun juga tekanan untuk mengatasi ketimpangan.

Untuk memperkuat WTO, kata Zulkifli, diperlukan penegasan prinsip-prinsip dasar WTO, khususnya perbaikan atas ketentuan perlakuan khusus dan berbeda bagi negara berkembang dan kurang berkembang.

“Kita sebagai Menteri Perdagangan APEC juga harus sepakat merumuskan solusi permasalahan penyelesaian sengketa dan menyelesaikan krisis di Badan Banding,” ucapnya.

Baca juga: MK: Sengketa Hasil Pilpres Maksimum Diajukan 3 Hari Setelah Penetapan dari KPU

Ajak Mendag APEC berikan dorongan politis

Selain perkuat sistem perdagangan multilateral, Zulkifli juga mengajak Menteri Perdagangan (Mendag) dari negara APEC memberikan dorongan politis guna menyukseskan KTM WTO ke-13.

Adapun dorongan politis tersebut untuk melanjutkan negosiasi yang substantif dan berimbang, dalam pembahasan isu pertanian (public stockholding dan special safeguard mechanism), subsidi perikanan, jasa, serta isu-isu baru seperti e-commerce, fasilitas investasi, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurut Zulkifli, kolaborasi adalah kunci utama dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi saat ini, termasuk memperkuat sistem perdagangan multilateral.

Baca juga: Awal Perdagangan, IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah

Oleh karenanya, kata dia, dibutuhkan partisipasi aktif Menteri Perdagangan APEC dan pembuat kebijakan untuk memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi.

“APEC berperan penting sebagai inkubator gagasan. Untuk itu, APEC harus terus berinovasi dan memberikan agenda pemikiran yang jelas terhadap sistem perdagangan multilateral. (Hal ini bertujuan) untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan serta membuat pertumbuhan inklusif,” ucap Zulkifli.

Ajak Ekonomi APEC perkuat kemitraan kawasan Asia Pasifik

Pertemuan para Mendag APEC hari kedua dengan topik ?Focusing on Sustainable and Inclusive Trade in the Region,? Jumat (26/5/2023).
DOK. Humas Kemendag Pertemuan para Mendag APEC hari kedua dengan topik ?Focusing on Sustainable and Inclusive Trade in the Region,? Jumat (26/5/2023).

Pada pelaksanaan hari kedua pertemuan Mendag APEC, Zulkifli mengajak Ekonomi APEC agar terus berkomitmen memperkuat kemitraan di kawasan Asia Pasifik.

Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah penting, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi di masa depan.

Baca juga: Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

“Untuk itu, Ekonomi APEC harus mempersiapkan diri dengan mendorong kebijakan yang merangkul semua anggota untuk berkembang,” imbuh Zulkifli.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam hari kedua pertemuan para Mendag APEC dengan topik “Focusing on Sustainable and Inclusive Trade in the Region,” Jumat (26/5/2023).

Zulkifli mengungkapkan, para Mendag APEC perlu terus berkomitmen mendorong kebijakan perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif untuk mengatasi tantangan ini.

“Kemitraan di kawasan harus diperkuat. Kita harus membangun pemahaman dan strategi bersama,” ujarnya.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan, intervensi saat pertemuan agar APEC memastikan pembangunan ekonomi dan pemulihan pasca-pandemi dilakukan secara bersama- sama.

Baca juga: MK Perpanjang Masa Jabatan Firli CS, Wapres: Pemerintah Tak Bisa Intervensi

Dengan kata lain, kata dia, semua anggota APEC harus pulih dan tumbuh tanpa meninggalkan anggota lainnya.

“APEC harus memimpin dan memberi teladan dalam membangun pemulihan ekonomi yang lebih baik, yang dipadukan dengan transisi ekonomi hijau dan transformasi digital. Namun, yang terpenting adalah memastikan tidak ada negara yang tertinggal,” kata Djatmiko.

Dalam intervensinya, ia juga menyampaikan perkembangan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.

Beberapa hal yang disampaikan, antara lain membangun peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, dan kerangka kerja transisi pembiayaan untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan dan ekonomi hijau.

Baca juga: Kejeniusan BJ Habibie Pimpin Masa Transisi ke Era Reformasi, Fahri Hamzah: Sempat Dicap Antek Orde Baru..

Perlu adanya tindakan kolektif

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli mengungkapkan, tindakan kolektif dan upaya-upaya kemitraan diperlukan sebagai tulang punggung dalam mewujudkan kebijakan yang inklusif.

Selain itu, kata dia, kebijakan perdagangan terkait lingkungan harus sejalan dengan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan untuk semua.

“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi. Kita harus mengambil tindakan kolektif dan mempromosikan kemitraan daripada saling menyalahkan,” imbuh Zulkifli.

Menurutnya, penyalahgunaan isu lingkungan sebagai hambatan perdagangan adalah kesalahan besar. Hal ini justru akan menggerus kepercayaan terhadap kerja sama di kawasan, dan malah menghalangi pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Manfaatkan Gas Bumi, BPH Migas Dukung Pembangunan Pipa Cisem Sepanjang 60 Km

Tak lupa, Zulkifli mengajak Ekonomi APEC untum membantu dan mendorong UMKM berkembang.

“Kita perlu terus berupaya meningkatkan akses bagi UMKM terhadap finansial, teknologi dan infrastruktur digital, serta memperjuangkan perdagangan yang inklusif dan menguntungkan bagi semua pihak,” katanya.

Selain itu, lanjut Zulkifli, transformasi digital rantai pasok di kawasan Asia-Pasifik harus menjadi jembatan bagi kesenjangan digital.

Langkah-langkah tersebut, kata dia, dapat ditempuh melalui peningkatan kapasitas, mendukung ketahanan, dan menghormati kebijakan domestik masing- masing ekonomi.

Pernyataan Ketua Pertemuan APEC MRT

Pada penutupan rangkaian sidang MRT APEC, para Mendag APEC hanya menyepakati pernyataan Ketua Pertemuan APEC (APEC Chair’s Statement) sebagai hasil pertemuan.

Baca juga: APEC (Asia Pacific Economic Cooperation): Sejarah, Tujuan, dan Anggotanya

Terdapat sejumlah poin yang dicatat dalam APEC Chair’s Statement, di antaranya menyinggung isu terkait dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral, keberlanjutan dan lingkungan, serta upaya perwujudan Area Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP).

Zulkifli berharap, pertemuan tersebut dapat menghasilkan kesepakatan bersama Menteri Perdagangan APEC 2023.

Dari pertemuan tersebut, kata dia, akan dapat memberikan kontribusi terkait langkah-langkah yang akan ditempuh APEC untuk memperkuat kawasan.

Sebagai informasi, rangkaian pertemuan APEC MRT berlangsung pada 25 Mei 2023 sampai 26 Mei 2023 di Detroit, Michigan, AS.

Dalam pertemuan tersebut, dihadiri juga Perwakilan Dagang AS Duta Besar Katherine Tai yang juga sebagai Ketua APEC MRT, Direktur Jenderal (Dirjen) WTO Ngozi Okonjo-Iweala, para Mendag APEC, APEC-Business Advisory Council (ABAC), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Pacific Economic Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF).

Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya APEC

Sekilas mengenai APEC

APEC adalah forum kerja sama 21 ekonomi di lingkar Samudra Pasifik. Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik.

Ekonomi anggota APEC terdiri atas AS, Australia, Brunei Darussalam, Chile, Filipina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Malaysia, Meksiko, Peru, Papua Nugini, Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Kerja sama APEC bersifat nonpolitis dan semua keputusan yang dihasilkan berdasar pada konsensus anggotanya dan bersifat tidak mengikat (non-binding).

Adapun total perdagangan Indonesia dengan ekonomi APEC pada 2022 sebesar USD 395,3 miliar dollar AS atau meningkat dibandingkan 2021 yang hanya sebesar 323,2 miliar dollar AS.

Baca juga: Hasil Pemantauan Komnas HAM, NTT Sangat Darurat Perdagangan Orang

Adapun nilai ekspor Indonesia ke negara-negara APEC pada 2022 senilai 212,5 miliar dollar AS dan impornya senilai 182, 8 miliar dollar AS.

Dengan demikian, perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota APEC memberikan surplus sebesar 29,7 miliar dollar AS. Produk utama ekspor Indonesia, yaitu bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak hewani atau nabati, dan mesin listrik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com