Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitasnya Digeser Demokrat, Golkar: Kalau Hanya Berpegang Survei, Buat Apa Pemilu?

Kompas.com - 23/05/2023, 18:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, partainya tidak serta merta menjadikan hasil survei untuk bersikap. Menurutnya, naik atau turunnya elektabilitas Golkar baru akan diketahui setelah Pemilu 2024 dilaksanakan.

Hal itu Dave sampaikan menanggapi digesernya posisi Golkar oleh Partai Demokrat berdasarkan survei terkini Litbang Kompas. Demokrat menempati posisi ketiga dalam survei ini.

"Kalau memang kita hanya berpegang pada survei saja ya, buat apa pemilu? Ya sudah survei saja, tapi kan lihatnya hasilnya nanti," kata Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Elektabilitas Naik Berdasarkan Survei Litbang Kompas, Gerindra: Jangan Jumawa, Sombong, Apalagi Takabur

Meski begitu, Golkar tetap melihat hasil survei yang ada. Hal itu untuk mengetahui posisi Golkar pada saat ini.

"Supaya kita tahu posisi partai gimana, isu yang terkini seperti apa. Tapi, ya kalau hasil pemilu cuma nanti tanggal 14 Februari 2024," tegasnya.

Sementara itu, Dave mengatakan bahwa Golkar berencana menyasar generasi Z dan milenial untuk Pemilu 2024. Sebab, 50 persen populasi Indonesia yang akan menyalurkan hak suaranya pada pemilu mendatang berasal dari dua kelompok itu.

"Untuk itulah makanya kita harus lebih sensitif, dan responsif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan mereka. Untuk itu bisa berjalan kita harus benar-benar memahami calon-calon yang kita dorong adalah dari generasi milenial, generasi muda," kata anggota Komisi I DPR ini.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Demokrat, Golkar, Perindo, Nasdem Jadi Partai Paling Disukai

Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Demokrat turun dari 8,7 persen pada Januari 2023 menjadi 8,0 persen pada Mei 2023. Namun pada saat yang sama Demokrat berhasil menggeser Golkar yang elektabilitasnya turun dari 9,0 persen menjadi 7,3 persen.

Berdasarkan survei terbaru, Demokrat kini berada di posisi ketiga sementara Golkar di posisi keempat.

Di peringkat kelima dan keenam terdapat Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), elektabilitas kedua partai ini juga turun, masing-masing dari 7,3 persen menjadi 6,3 persen dan 6,1 persen ke 5,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com