Salin Artikel

Elektabilitasnya Digeser Demokrat, Golkar: Kalau Hanya Berpegang Survei, Buat Apa Pemilu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, partainya tidak serta merta menjadikan hasil survei untuk bersikap. Menurutnya, naik atau turunnya elektabilitas Golkar baru akan diketahui setelah Pemilu 2024 dilaksanakan.

Hal itu Dave sampaikan menanggapi digesernya posisi Golkar oleh Partai Demokrat berdasarkan survei terkini Litbang Kompas. Demokrat menempati posisi ketiga dalam survei ini.

"Kalau memang kita hanya berpegang pada survei saja ya, buat apa pemilu? Ya sudah survei saja, tapi kan lihatnya hasilnya nanti," kata Dave di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Meski begitu, Golkar tetap melihat hasil survei yang ada. Hal itu untuk mengetahui posisi Golkar pada saat ini.

"Supaya kita tahu posisi partai gimana, isu yang terkini seperti apa. Tapi, ya kalau hasil pemilu cuma nanti tanggal 14 Februari 2024," tegasnya.

Sementara itu, Dave mengatakan bahwa Golkar berencana menyasar generasi Z dan milenial untuk Pemilu 2024. Sebab, 50 persen populasi Indonesia yang akan menyalurkan hak suaranya pada pemilu mendatang berasal dari dua kelompok itu.

"Untuk itulah makanya kita harus lebih sensitif, dan responsif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan mereka. Untuk itu bisa berjalan kita harus benar-benar memahami calon-calon yang kita dorong adalah dari generasi milenial, generasi muda," kata anggota Komisi I DPR ini.

Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Demokrat turun dari 8,7 persen pada Januari 2023 menjadi 8,0 persen pada Mei 2023. Namun pada saat yang sama Demokrat berhasil menggeser Golkar yang elektabilitasnya turun dari 9,0 persen menjadi 7,3 persen.

Berdasarkan survei terbaru, Demokrat kini berada di posisi ketiga sementara Golkar di posisi keempat.

Di peringkat kelima dan keenam terdapat Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), elektabilitas kedua partai ini juga turun, masing-masing dari 7,3 persen menjadi 6,3 persen dan 6,1 persen ke 5,5 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/23/18511001/elektabilitasnya-digeser-demokrat-golkar-kalau-hanya-berpegang-survei-buat

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke