Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Kepuasan di Sektor Hukum Naik, tapi Pemberantasan Suap Masih Rendah

Kompas.com - 22/05/2023, 07:30 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, kepuasan publik atas kinerja pemerintah di sektor hukum berada di angka 59 persen.

"Jika dibandingkan dengan survei Januari 2023, capaian kali ini meningkat 3,9 persen," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Senin (22/5/2023).

Kenaikan kepuasan di sektor hukum ini melanjutkan tren positif yang terbangun sejak Oktober 2022 setelah sebelumnya sempat turun dari 65,9 persen pada Januari 2022 menjadi 57,5 persen pada Juni 2022 dan 51,5 persen pada Oktober 2022.

Dari lima indikator penilaian, penuntasan kasus hukum menjadi indikator yang mendapatkan kepuasan tertinggi dari publik sebanyak 57,7 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Polri Mulai Pulih Usai Kasus Ferdy Sambo dan Tragedi Kanjuruhan, Naik 11,7 Persen

Sementara, indikator yang kepuasannya meningkat paling besar adalah jaminan kesetaraan di hadapan hukum, dari 49,3 persen pada Januari 2023 menjadi 55,3 persen pada Mei 2023.

Menurut Litbang Kompas, hal ini berkaitan dengan sikap penegak hukum yang tak pandang bulu dalam menghukum pejabat publik yang melakukan penyelewengan.

"Tak dapat dimungkiri, beberapa kasus high profile, seperti kasus bekas Kepala Polda Sumatera Barat Teddy Minahasa cukup mendapat perhatian publik. Artinya, langkah berani penegak hukum untuk terus 'bersih-bersih' didukung dan dinanti publik," tulis Litbang Kompas.

Aspek penuntasan kasus-kasus kekerasan aparat dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) juga mengalami peningkatan apresiasi dari 51,1 persen menjadi 55,5 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik di Sektor Politik-Keamanan Turun, Kebebasan Berpendapat Jadi Sorotan

Survei juga mencatat kepuasan publik atas kinerja pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) naik dari 48 persen pada Januari 2023 menjadi 53,8 persen pada Mei 2023.

Akan tetapi, kinerja pemberantasan suap dan jual beli kasus hukum masih dianggap belum memuaskan, di mana hanya ada 42,4 persen responden yang menyatakan puas.

"Jika disandingkan, lebih banyak (44 persen) dari responden survei yang kecewa terhadap kinerja penegak hukum dalam aspek tersebut," tulis Litbang Kompas.

Meski terus bertambah, kepuasan publik di sektor hukum merupakan yang terendah dibandingkan sektor kesejahteraan sosial sebesar 78 persen, politik dan keamanan 74,4 persen, dan ekonomi 59,6 persen.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 30 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Sektor Ekonomi Naik Signifikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com