Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Sinyal Terus Menghilang, Uang Rakyat "Melayang"

Kompas.com - 19/05/2023, 18:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dengan dana Rp 100 juta, tentu keluarga tersebut sanggup bertempat tinggal di perumahan yang mewah karena bisa membayar cicilan setiap bulannya. Bisa menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang berfasilitas lengkap dan kelimpahan akses internet tanpa lemot.

Dengan dana raksasa Rp 8,32 trilyun maka satu keluarga tersebut perlu waktu 6.933 tahun untuk menghabiskan dana yang digarong seorang menteri yang awalnya disebut publik sebagai sosok pilihan karena menjadi pembantu Presiden dan disematkan dengan sebutan “terhormat” itu.

Dana Rp 8,32 triliun bukan lagi sanggup dihabiskan 7 turunan tetapi entah berapa buanyaaak keturunan. Semoga kalkulator saya yang begitu sulit menghitung angka-angka super jumbo ini tidak khilaf dan salah menghitung angka-angka yang membelalakkan mata.

Saya jadi teringat dengan kisah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kendari di Sulawesi Tenggara bernama Abdul Haris (23). Saat melintas perempatan Bundaran Tank di Jalan Malaka, Kambu, Kota Kendari pada Kamis (18/5/2023) lalu, Haris menemukan dompet dan uang yang berhamburan di jalanan.

Haris tergerak mengumpulkan uang yang berserak di jalanan, dan dengan aksi penyelamatan tersebut terkumpulah Rp 1,45 juta bersama dompet dan dokumen-dokumen penting. Karena tidak ada pihak yang merasa kehilangan uang dan dompet itu di lokasi penemuan, Haris mengumumkan penemuannya tersebut di media sosal.

Tidak lama kemudian sang pemilik dompet mendatangi Haris dan menerima pengembalian uang miliknya yang jatuh di jalan. Sang pemilik mengaku uangnya yang hilang memang berjumlah Rp 1,45 juta, persis sama dengan temuan Haris.

Abdul Haris, yang bukan menteri atau menjabat sekjen sebuah partai, mengaku kejujuran itu penting untuk membangun sebuah kepercayaan. Menurutnya, kalau kita ambil sekeping saja maka akan hilang segunung kepercayaan orang padanya.

Hidup bukan tentang yang terbaik tetapi siapa yang mau berbuat baik.” – Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com