Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Boediono, Cak Imin Ngaku Belajar Banyak

Kompas.com - 17/05/2023, 17:32 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku belajar banyak dari Wakil Presiden (Wapres) ke-11 RI, Boediono yang ditemuinya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

Cak Imin mengaku mendapat banyak masukan terkait ekonomi dari Boediono.

"Alhamdulillah hari ini Beliau memberikan banyak masukan pemikiran ekonomi. Karena beliau adalah tokoh yang sangat sukses mengatasi dua krisis sekaligus, krisis 97-98 ekonomi, krisis 2008," ujar Cak Imin di rumah Boediono, Menteng, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Safari Keempat Cak Imin ke Mantan Wapres, Kali Ini ke Boediono

Cak Imin bersyukur Boediono masih memberikan pikiran-pikiran jangka panjang yang bermanfaat bagi Indonesia.

Terlebih, Cak Imin juga diberikan gambaran mengenai kehati-hatian Indonesia berkaitan dengan tantangan ekonomi yang tidak mudah ke depannya.

"Terutama kondisi ekonomi global yang memang sulit yang memang kita harus hadapi dengan baik," tutur dia.

Lalu, Cak Imin mengungkapkan, Boediono enggan diajak berbicara mengenai politik.

Boediono, kata dia, mengaku tidak mau ikut-ikutan terlibat dalam politik.

"Beliau selalu kalau diajak ngomong politik, 'Saya tidak ikut-ikut politik', hahaha," ucap Cak Imin.

Baca juga: Safari Keempat Cak Imin ke Mantan Wapres, Kali Ini ke Boediono

Meski demikian, Cak Imin tetap senang karena bisa mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari Boediono.

Apalagi, Boediono merupakan seorang ekonom dan akademisi yang pada akhirnya bisa menjadi seorang Wapres.

"Sebagai seorang ekonom, akademisi, lalu terjun di pemerintahan, ketemu dengan politik, lalu jadi Wakil Presiden. Luar biasa. Pelajaran yang enggak habis-habisnya Pak Boediono ini," kata dia.

Terkait apakah dirinya bakal menjadi cawapres karena bersafari mengunjungi sejumlah mantan Wapres, Cak Imin hanya mengamini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com