Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar, PPP: Harus Bicara dengan Megawati

Kompas.com - 16/05/2023, 19:02 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, pihaknya harus bicara dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pengusungan calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

Hal itu disampaikannya menanggapi peluang Sandiaga Uno disandingkan dengan Gubernur Jawa Tengah itu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kalau dulu saya bisa berbicara sendiri, tapi sekarang sudah menjalin kerja sama politik dengan PDI-P, ya harus bicaranya ke sana juga,” ujar Mardiono pada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Soal Kapan Sandiaga Bergabung, Waketum PPP: Dia Jawab Sabar Bro...

Ia mengatakan, posisi PPP saat ini berbeda dengan posisinya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Adapun KIB membebaskan partai politik (parpol) untuk mendeklarasikan calon presiden (capres) dan cawapresnya masing-masing.

Sedangkan saat ini, PPP menjadi parpol pengusung Ganjar yang telah dideklarasikan lebih dulu oleh PDI-P. Maka dari itu, keputusan pengusungan pasangan Ganjar mesti dikonsultasikan dengan partai banteng tersebut.

“Kalau dulu saya di KIB, kita tidak mengikatkan diri untuk mencalonkan tokoh siapa, tokoh siapa, kan tidak ada. Sekarang kami sudah bekerja sama politik dengan PDI-P, itu kan dengan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo. Nah kalau nanti kemudian bicara soal wakil tentu bersama sama dengan Ibu Mega, bersama dengan PDI-P,” papar dia.

Baca juga: Hadiri Puncak Musra, Arsul Sani: PPP Sambut Positif Hasil Capres-Cawapres yang Diusulkan

Di sisi lain, Mardiono ingin Sandiaga menentukan sikapnya lebih dulu terkait jadi tidaknya bergabung dengan PPP. Pembahasan cawapres, lanjut dia, tidak akan berjalan jika Sandiaga masih berada di luar PPP.

“Dipastikan dulu, tergantung Pak Sandi apakah menyatakan dirinya mau bergabung menjadi kader PPP atau enggak. Kalau Pak Sandi sudah bertekad,’ Saya ingin menjadi kader PPP bersama-sama berjuang dengan PPP,’ kan kemudian tahap berikutnya kita bicarakan soal itu (cawapres),” imbuh dia.

Adapun, Megawati meminta semua pihak tak mendesak PDI-P untuk buru-buru menentukan cawapres untuk Ganjar. Namun, ia mengungkapkan setidaknya ada 10 kandidat cawapres yang sudah berada di kantongnya saat ini.

Belakangan, muncul isu salah satu nama tersebut adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy pun mengaku Nassaruddin menjadi figur yang tengah dipertimbangkan.

Baca juga: Respons PDI-P soal Isu Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar Masuk Radar Cawapres Ganjar

Menurut Rommy, Nasaruddin cocok menjadi pendamping Ganjar dalam menghadapi kontestasi elektoral mendatang.

“Kyai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan,” tutur Rommy dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta-Fakta Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengkondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com