Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2023, 15:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKHIR 2022 dan awal 2023 lalu, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diganjar kabar baik dari sejumlah survei nasional yang semuanya menunjukkan peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri secara signifikan.

Survei yang dilakukan oleh Indopol akhir 2022, misalnya, menyebut tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat hingga 69,35 persen.

Sementara survei yang dilakukan oleh Indikator pada 11—17 April 2023, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat menjadi 73,2 persen.

Bagi sejumlah kalangan, data ini cukup mengagetkan karena pada waktu yang hampir bersamaan, institusi Polri juga tengah dihinggapi pandangan miring, terutama terkait proses penegakan hukum yang dianggap janggal karena hanya menindak setelah kasusnya viral.

Artikel pendek ini akan mengulas anomali yang bersumber dari kesalahpahaman tersebut sambil menyandingkannya dengan konsep dan teori pemolisian yang relevan.

Mari mengawalinya dengan membahas sentimen umum yang kurang lebih bernada begini; kenapa polisi baru bekerja setelah ada kasus yang viral di media?

Sentimen ini tentu tidak benar. Aparat kepolisian memang ‘terlihat’ bergerak cepat menangani kasus yang viral, tetapi hal itu tidak berarti bahwa aparat kepolisian tidak melakukan hal yang sama untuk kasus-kasus yang kurang atau bahkan tidak mendapat perhatian masyarakat.

Data dari survei yang dilakukan oleh Indopol menyebut bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkat tajam karena masyarakat puas dengan kinerja penegakan hukum yang dilakukan oleh Polri.

Salah satunya melalui lima program Quick Wins yang dianggap sangat krusial dalam peningkatan kepercayaan ini.

Lima program tersebut adalah (1) meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui media sosial, (2) optimalisasi pelayanan publik, (3) pengembangan sumber daya manusia unggul, (4) perbaikan interaksi polisi dan masyarakat di jalan atau area publik, dan (5) optimalisasi pemolisian masyarakat.

Masyarakat juga memandang kinerja Polri meningkat melalui respons cepat aduan di akun resmi Polri, sehingga aduan dapat segera ditangani tanpa perlu menunggu viral.

Polri juga mengoptimalkan kegiatan sambang oleh Bhabinkamtibmas, serta penggunaan tilang elektronik (ETLE, Electronic Traffic Law Enforcement) yang sangat efektif.

Poin penting lain yang memengaruhi tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri adalah transparansi dan akuntabilitas.

Polri terbukti transparan dan tegas dalam menyelesaikan kasus-kasus hukum, bahkan yang melibatkan sejumlah anggota internal Polri.

Transformasi bersama Teknologi

Digital Civility Index (DCI) pernah merilis hasil survei pada 2020 yang menunjukkan bahwa warganet di Indonesia memiliki skor paling tinggi untuk kategori penyebaran hoaks dan penipuan, ujaran kebencian, serta diskriminasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dituding Cari Kesalahan oleh Lukas Enembe, KPK: “Playing Victim!”, Patah Arang untuk Bela Diri

Dituding Cari Kesalahan oleh Lukas Enembe, KPK: “Playing Victim!”, Patah Arang untuk Bela Diri

Nasional
Pemerintah Putuskan 'Social E-Commerce' Hanya Boleh Promosi, Dilarang Transaksi

Pemerintah Putuskan "Social E-Commerce" Hanya Boleh Promosi, Dilarang Transaksi

Nasional
Megawati Disebut Dialog Berulang Kali dengan Jokowi sebelum Nama Bakal Cawapres Ganjar Diputuskan

Megawati Disebut Dialog Berulang Kali dengan Jokowi sebelum Nama Bakal Cawapres Ganjar Diputuskan

Nasional
Soal Posisinya sebagai Caleg DPD, Calon Hakim MK Reny: Tak Dilarang Undang-undang

Soal Posisinya sebagai Caleg DPD, Calon Hakim MK Reny: Tak Dilarang Undang-undang

Nasional
KPK Duga Lukas Enembe Tempatkan Uang 'Panas' di Perusahaan Penerbangan

KPK Duga Lukas Enembe Tempatkan Uang "Panas" di Perusahaan Penerbangan

Nasional
Kaesang Gabung PSI, Said Abdullah Beberkan Perjalanan Politik Jokowi Bersama PDI-P

Kaesang Gabung PSI, Said Abdullah Beberkan Perjalanan Politik Jokowi Bersama PDI-P

Nasional
Urus SKCK Sendiri, Anies: Buat Melamar Kerja...

Urus SKCK Sendiri, Anies: Buat Melamar Kerja...

Nasional
Kompolnas Harap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Diusut Transparan

Kompolnas Harap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Diusut Transparan

Nasional
Soal Nama Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P: Dialog 3 Jam dengan Jokowi sampai Minta Petunjuk Tuhan Sudah Dilakukan

Soal Nama Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P: Dialog 3 Jam dengan Jokowi sampai Minta Petunjuk Tuhan Sudah Dilakukan

Nasional
Pemerintah Bakal Tutup Social E-Commerce jika Tetap Berjualan Usai Diberi Peringatan

Pemerintah Bakal Tutup Social E-Commerce jika Tetap Berjualan Usai Diberi Peringatan

Nasional
Hasto Kristiyanto Ungkap Peluang Bakal Cawapres Ganjar Seorang Perempuan

Hasto Kristiyanto Ungkap Peluang Bakal Cawapres Ganjar Seorang Perempuan

Nasional
Ganjar Sebut Mahfud Berpeluang Jadi Cawapres, PPP: Megawati Punya Insting Politik yang Luar Biasa

Ganjar Sebut Mahfud Berpeluang Jadi Cawapres, PPP: Megawati Punya Insting Politik yang Luar Biasa

Nasional
Alasan Pemerintah Larang Transaksi di 'Social E-commerce' seperti TikTok Shop

Alasan Pemerintah Larang Transaksi di "Social E-commerce" seperti TikTok Shop

Nasional
Kaesang Masuk PSI, Projo: Semoga Bisa Ubah Apatisme Politik di Kalangan Anak Muda

Kaesang Masuk PSI, Projo: Semoga Bisa Ubah Apatisme Politik di Kalangan Anak Muda

Nasional
KPK Kembali Periksa Istri Sekretaris MA Hasbi Hasan

KPK Kembali Periksa Istri Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com