Perindo Bakal "All Out" pada Pemilu 2024, Hary Tanoe, Aiman Witjaksono hingga Chef Arnold Daftar Caleg

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) bakal all out (mengerahkan semuanya) untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Tidak hanya mengandalkan nama-nama beken, sejumlah pejabat elite mereka juga didaftarkan sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI ke KPU.

Hary menargetkan partainya mendapatkan lebih dari 10 persen suara pada Pileg 2024.

"Saya juga nyaleg (menjadi caleg) nanti untuk menambah suara. Saya tandem sama Pak Sekjen (Ahmad Rofiq)," ujar Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo setelah menyerahkan dokumen pendaftaran bacaleg mereka ke KPU RI, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Soal Arah Koalisi Pemilu 2024, Perindo: Arahnya Tanya Jokowi

Dia menambahkan, sebanyak 580 bacaleg DPR RI yang didaftarkan Perindo sudah memenuhi kriteria. Dari 580 bacaleg DPR RI di 84 daerah pemilihan itu, 43 persen di antaranya perempuan.

Beberapa nama beken yang masuk dalam daftar bacaleg Perindo di antaranya pendakwah Yusuf Mansur yang digadang-gadang maju di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 1.

Kemudian, ada juga eks Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.

Lalu, istri Hary yakni Liliana Tanoesoedibjo dan putrinya Angela Tanoesoedibjo juga disebut akan maju untuk meraih kursi Senayan.

Adapun Liliana akan maju dari dapil Banten 3, seperti Hary. Sedangkan Angela akan bertarung di dapil Jawa Timur.

Baca juga: Airlangga dan Hary Tanoe Bertemu, Golkar-Perindo Jajaki Koalisi Besar

Selanjutnya, pula nama jurnalis Aiman Witjaksono dan chef atau koki Arnold Poernomo yang juga bakal maju menjadi caleg.

Nama-nama di atas, diakui Hary, digunakan sebagai vote getter guna mendulang lebih banyak suara.

"Kenapa all out? partai politik kalau tidak punya kursi, perjuangannya tidak bisa maksimal. Partai politik tidak mempunyai kursi (di parlemen) itu ormas," kata Hary.

Pada Pileg 2019, Perindo hanya meraih 3,74 juta suara atau setara 2,67 persen suara sah nasional.

Hal ini menyebabkan mereka tak berhasil tembus Senayan, karena untuk memiliki kursi di DPR RI, partai politik perlu meraup minimal 4 persen suara sah nasional.