Sebab di masa lalu Golkar dan PDI-P selalu berada dalam posisi berhadapan secara politik.
Bawono menilai peluang Golkar untuk mencari wadah baru supaya tujuan politik mereka tercapai kemungkinan besar hanya bisa dilakukan melalui KKIR.
Penyebabnya menurut dia karena Prabowo merupakan mantan kader Golkar sehingga dianggap mempunyai pandangan dan gaya berpolitik yang tidak jauh berbeda.
Baca juga: Tolak Tawaran PKB, Golkar Ingin Airlangga Jadi Cawapres Koalisi Besar, Bukan Ketua Tim Pemenangan
"Sebagaimana diketahui di masa lalu ketua umum dari Partai Gerindra Prabowo merupakan bagian dari keluarga besar Partai Golkar. Jadi terdapat kesamaan gen politik," kata Bawono.
Bawono menambahkan, jika Golkar ingin bergabung ke dalam barisan Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka posisinya kemungkinan akan sama jika merapat ke PDI-P.
"Tidak boleh mematok nama ketua umum mereka sebagai bakal cawapres untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai harga mati untuk berkoalisi," ucap Bawono.
(Penulis : Tatang Guritno, Adhyasta Dirgantara | Editor : Icha Rastika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.