Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Daftarkan Pinka Hapsari, Anak Puan Maharani, Jadi Bacaleg DPR RI

Kompas.com - 11/05/2023, 16:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri dari Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari atau Pinka Hapsari menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) PDI-P untuk DPR pada Pileg 2024.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto usai mendaftarkan bacaleg ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (11/5/2023).

"Ada Mbak Pinka yang memang telah mengikuti proses kaderisasi, tinggal di Sekolah Partai selama tiga hari. Mereka yang telah mengikuti itu, dicalonkan," kata Hasto dalam konferensi pers di KPU, Kamis.

Baca juga: PDI-P Daftarkan 120 Bacaleg DPRD Jatim, Ada Putra Risma dan Mantan Wawali Surabaya

Namun demikian, Hasto tak mengungkapkan daerah pemilihan (dapil) yang menjadi lokasi Pinka Hapsari berkontestasi sebagai caleg.

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P bidang politik Puan Maharani juga turut menjadi bacaleg dari PDI-P. Adapun Ketua DPR itu merupakan bertarung di dapil Jawa Tengah 5 pada 2019, yang meliputi Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

Hasto menerangkan, Puan didaftarkan kembali sebagai caleg lantaran dinilai terbukti memiliki rekam jejak baik dan prestasi di setiap pekerjaannya, baik di eksekutif maupun legislatif.

"Sehingga atas fungsi-fungsinya yang sangat baik tersebut, maka Mbak Puan Maharani juga dicalonkan," tambah dia.

 

Kemudian, lanjut Hasto, PDI-P juga mendaftarkan anak-anak muda lainnya sebagai bacaleg PDI-P. Dia mengeklaim bahwa 48 persen bacaleg PDI-P adalah kalangan muda berusia di bawah 45 tahun.

Baca juga: PDI-P Daftarkan 580 Bacaleg, 380 Orang di Antaranya Perempuan

Salah satunya adalah kader banteng muda, yaitu Aryo Seno Bagaskara yang masih berstatus mahasiswa dan menjabat Ketua Taruna Merah Putih (organsiasi sayap PDI-P) Kota Surabaya.

Di sisi lain, Hasto mengatakan bahwa dalam melakukan rekrutmen, partainya mencari para calon yang bisa berasal dari mana pun.

Keluarga, katanya, menjadi salah satu lingkungan utama yang menjadi bagian dari pendidikan politik PDI-P. Sehingga, kata Hasto, para calon juga bisa muncul dari lingkungan keluarga yang berkecimpung di politik, seperti keluarga Puan Maharani.

Menurutnya, kondisi itu juga terjadi di berbagai negara demokrasi lainnya seperti di Amerika Serikat (AS) dan Singapura.

"Itu partai politik yang menjadi pilar demokrasi itu melakukan rekrutmen dari keluarga, meskipun kami juga membuka diri terhadap tokoh-tokoh yang mau bergabung," katanya.

"Buktinya tadi ada purnawirawan TNI-Polri, ada para akademisi, tokoh-tokoh budayawan dan seniman, termasuk anak-anak muda," sambung dia.

Baca juga: PDI-P Daftarkan Puan Maharani sebagai Bakal Caleg 2024

Adapun PDI-P mendaftarkan total 580 bakal calon legislatif (bacaleg), yang 380 di antaranya adalah perempuan.

Kemudian, sebanyak 128 orang anggota legislatif yang didaftarkan ini merupakan incumbent atau petahana. Mereka, kata Hasto, sudah dilakukan evaluasi secara seksama sehingga bisa didaftarkan kembali pada Pileg 2024.

"PDI Perjuangan menempatkan seluruh proses penjaringan dan penyaringan calon anggota legislatif dengan mengedepankan aspek kekaderan kompetensi," jelasnya.

Selain perempuan, PDI-P juga mendaftarkan bacaleg dari kalangan purnawirawan TNI/Polri sebanyak 17 orang. Kemudian, dari kalangan budayawan, seniman dan artis sebanyak 14 orang.

"Dan caleg yang sebagian besar kader telah berproses melalui pendidikan politik dan kaderisasi kepemimpinan secara berjenjang. Termasuk, kepala daerah yang sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu juga diclonkan menjadi bakal calon," tutur Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com