JAKARTA, KOMPAS.com - Elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Nasdem tak saling bertemu meski mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg) 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Pantauan Kompas.com, elite PDI-P mendaftarkan terlebih dulu bacalegnya di KPU. Rombongan elite PDI-P tiba menggunakan dokar diiringi pawai budaya pada pukul 09.42 WIB. Mereka pun selesai melakukan pendaftaran dan meninggalkan kantor KPU pada pukul 11.13 WIB.
Adapun rombongan elite PDI-P ini terdiri dari Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Wakil Sekretaris Jenderal Arif Wibowo, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah.
Baca juga: PDI-P Daftarkan 106 Bacaleg ke KPU DKI, 37 Persen di Antaranya Perempuan
Setelah para elite PDI-P keluar dari kantor KPU, massa rombongan PDI-P masih berada di luar gedung.
Sementara itu, di saat bersamaan, massa Partai Nasdem yang membawa serta marching band dengan atribut serba biru tua juga datang ke KPU. Mereka mengiringi pengurus DPP Partai Nasdem yang juga ingin mendaftarkan bacaleg. Beberapa simpatisan Nasdem juga datang menggunakan ojek online.
Situasi begitu semarak karena marching band PDI-P sedang memainkan lagu "Bersuka Ria" karangan Soekarno, sedangkan massa Partai Nasdem menyanyikan Mars Partai Nasdem
Rombongan elite PDI-P langsung meninggalkan lokasi menggunakan dokar kembali ke arah kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara itu, terlihat elite Partai Nasdem belum muncul di kawasan KPU.
Baca juga: Iring-iringan Ojol Antarkan Pendaftaran Bacaleg Partai Nasdem ke KPU
Sekitar 40 menit kemudian setelah rombongan PDI-P pergi, elite Partai Nasdem baru terlihat memasuki kantor KPU. Dengan demikian, elite PDI-P dan Nasdem tak saling bertemu di kantor KPU saat pendaftaran bacaleg hari ini.
Adapun elite Nasdem yang hadir dalam pendaftaran bacaleg adalah Ketua DPP Willy Aditya, Sekretaris Fraksi Nasdem DPR Saan Mustopa hingga Ketua Badan Pemenangan Pemilu Prananda Surya Paloh.
Diketahui, belakangan hubungan PDI-P dan Partai Nasdem seperti "perang dingin". Hal ini terjadi setelah Nasdem, yang sebetulnya merupakan partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi, memutuskan membuat poros politik sendiri pada Pemilu 2024 dengan mendukung Anies Baswedan.
Nasdem diketahui sempat memasukkan nama Ganjar Pranowo, kader PDI-P, sebagai salah satu kandidat yang berpeluang mereka usung sebagai capres 2024, sebelum pilihan akhirnya jatuh kepada Anies Baswedan.
Hal ini sempat memicu komentar Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mengaku heran ada partai politik mengusung orang yang bukan kadernya.
Selain itu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat juga pernah berkomentar bahwa menteri-menteri Jokowi yang berasal dari partai besutan Surya Paloh itu sebaiknya mengundurkan diri, karena dianggap sudah tak sejalan dengan visi presiden.
Teranyar, Nasdem tak masuk daftar partai politik yang ketua umumnya diundang Jokowi dalam pertemuan di Istana Merdeka, Selasa (8/5/2023). Jokowi bahkan berujar bahwa hal itu dikarenakan Nasdem sudah punya koalisinya sendiri.
Baca juga: NasDem, PPP, dan PDI-P Bakal Daftarkan Kadernya Jadi Bacaleg DPRD DKI Kamis Besok
Surya Paloh secara terang-terangan mengeluh partainya merasa dieksklusi, padahal secara resmi tak pernah berpamitan.
Setelahnya, Jokowi panen kritik karena dianggap memakai fasilitas negara untuk kepentingan elektoral, serta pilih-kasih dalam mengundang partai politik pendukung pemerintah seandainya hal yang dibicarakan adalah soal bangsa dan negara.
Sebagai informasi, selain PDI-P dan Partai Nasdem, Partai Garuda dan Ummat juga dijadwalkan mendaftarkan bacaleg mereka ke KPU RI pada pukul 11.30 dan 14.30.
Adapun hingga hari kesepuluh pendaftaran bacaleg sejak dibuka oleh KPU pada Senin (1/5/2023), baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Hanura yang telah mendaftarkan bacaleg DPR-nya ke KPU RI, yaitu pada Senin (8/5/2023) dan Rabu (10/5/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.