Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peluang Anies-Sandi, Demokrat: Kita Bukan Mau Ulang Kekalahan di Pilpres 2019

Kompas.com - 10/05/2023, 06:07 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya bukan sedang ingin mengulang kekalahan di Pilpres 2019.

Hal itu dikatakan Herzaky menanggapi kemungkinan Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Untuk diketahui, Sandiaga Uno memang maju sebagai cawapres di Pilpres 2019. Ia maju bersama Prabowo Subianto.

Kemudian, Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi melawan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Tetapi, pasangan Prabowo-Sandi kalah.

"Kita sudah berikan mandat ke Mas Anies memilih cawapres dan membentuk pasangan yang bisa memenangkan Pilpres 2024. Bukan mengulangi kekalahan di Pilpres 2019," ujar Herzaky saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Jawaban PKS soal Kemungkinan Usulkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies

Herzaky mengatakan, apabila Demokrat kembali berjuang bersama Sandiaga Uno di Pilpres 2024, maka jalannya pasti berat.

Sebab, Sandiaga memilih mendukung Presiden Jokowi setelah kalah di Pilpres 2019. Artinya, eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut meninggalkan para pendukungnya.

Kemudian, kata Herzaky, Sandiaga juga masuk ke dalam kabinet sebagai pembantu Jokowi. Ia dipercaya menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

"Jadi, bersimpangan jalan pula dengan kami yang memilih di luar kabinet," kata Herzaky.

"Posisi beliau juga sudah jelas. Bagian dari status quo, pemerintahan saat ini. Sedangkan kami memperjuangkan perubahan," ujarnya lagi.

Baca juga: Pakar Harap Presiden Tegas soal Sengketa Demokrat: Kalau Tidak, Artinya Biarkan Tindak Pidana Pencopetan Partai

Herzaky lantas menegaskan lagi bahwa sosok capres dan cawapres yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) haruslah merepresentasikan perubahan.

Ia juga mewanti-wanti sosok yang menjadi cawapres Anies nantinya jangan sampai merupakan titipan Jokowi.

"Sosok capres-cawapres Koalisi Perubahan seharusnya merupakan representasi perubahan, bukan titipan Presiden Jokowi, LBP (Luhut Binsar Pandjaitan), ataupun bagian dari status quo, siapa pun itu," katanya.

Meski begitu, Herzaky menekankan Demokrat menghormati Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang terbuka untuk menjadikan Sandiaga Uno sebagai cawapres Anies.

Selain itu, ia juga tetap memberi rasa hormat kepada Sandiaga yang pernah berjuang bersama Demokrat di Pilpres 2019.

"Usulan Ustaz Syaikhu sangat kami hormati dan apresiasi karena tiap dari anggota koalisi bisa mengusulkan siapa saja. Kami menghormati Mas Sandi karena pernah berjuang bersama di Pilpres 2019," ujar Herzaky.

Baca juga: Sikap Legowo AHY dan Sinyal Cawapres Anies dari Luar Koalisi

Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu membuka peluang menerima Sandiaga Uno untuk menjadi sosok pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Sandiaga Uno memang pernah menjadi rekan tandem Anies saat menang di Pilgub DKI Jakarta 2017. Kala itu, PKS jadi salah satu pengusung Anies-Sandi.

"Sangat terbuka. Itu kalau memang peluang-peluangnya masih besar lah. Artinya, kalau memang nanti Pak Sandi kemudian Pak Anies bisa chemistry, kemudian juga hasil analisis kita disurvei juga peluang menang untuk 2024, ya bukan hal yang mustahil. Mungkin kita akan usung kembali," ujar Syaikhu di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023).

"Tentu ini sangat mungkin juga saya menerima beliau, dan juga teman-teman di dapil juga menerima kehadiran beliau," katanya lagi.

Baca juga: Sandiaga Uno Berpaling ke PKS, Pengamat Duga Pengajuan Proposal Cawapres PPP ke PDI-P Gagal

Namun demikian, mantan Wakil Wali Kota Bekasi tersebut berujar bahwa hal ini belum dibahas secara lebih rinci di Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Demokrat.

Syaikhu juga mengaku bahwa nama kader PKS, Ahmad Heryawan, juga masih berpeluang diusulkan partainya sebagai calon pendamping Anies.

Terlebih, sejak memutuskan keluar dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno belum memutuskan ke mana akan berlabuh meski sempat dikait-kaitkan dengan PPP.

"Belum dibahas secara detail ya. Nanti Insya Allah dalam kesempatan ke depan, kami akan bawa pembahasan cawapres itu secara khusus. Mudah-mudahan dalam pekan-pekan ke depan lah Insya Allah," ujar Syaikhu.

Baca juga: Diusulkan Jadi Cawapres Anies, AHY Tak Didaftarkan Ikut Pileg 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com