Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Ungkap Tiga Negara Mau Jadi Mitra ASEAN, Arab Saudi, Panama, dan Spanyol

Kompas.com - 09/05/2023, 10:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Sejumlah negara diketahui tengah mengajukan diri menjadi mitra negara blok Asia Tenggara (ASEAN). Negara-negara tersebut, yaitu Arab Saudi, Panama, dan Spanyol.

Keinginan negara tersebut menjadi mitra kerja sama ASEAN diungkapkan oleh Direktur Kerja Sama ASEAN kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Sidharto Suryodipuro.

"Yang sudah siap adalah Arab Saudi, Panama, dan Spanyol," kata Sidharto dalam konferensi pers di media Center KTT ASEAN ke-42, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/5/2023) malam.

Baca juga: Desa Wisata Coal Dukung Side Event KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Ikut Ramaikan Pasar Rakyat

Sidharto mengungkapkan, topik tersebut dibahas dalam pertemuan Senior Official's Meeting (SOM) pada Senin.

Diketahui, pertemuan SOM merupakan bagian sebelum acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang terselenggara pada 10-11 Mei.

"Para senior membahas kesiapan beberapa negara lain yang akan aksesi pada tahun ini," ucapnya.

Baca juga: Jelang KTT ASEAN 2023, Okupansi Hotel di Labuan Bajo Capai 100 Persen

Adapun untuk menjadi mitra kerja sama, ketiga negara tersebut perlu menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Mitra ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC).

Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara pertama kali ditandatangani pada tahun 1976.

Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, tengah berkoordinasi terus-menerus agar traktat bisa ditandatangani pada tahun ini.

"Indonesia sebagai ketua sedang koordinasi dengan mereka, kesiapan tiga negara tersebut untuk menandatangani traktat tersebut pada tahun ini," jelas Sidharto.

Baca juga: Junta Militer Berkuasa di Myanmar, Alasan Tidak Diundang ke KTT ASEAN

Sebagai informasi, keketuaan Indonesia dalam ASEAN mengusung tiga pilar utama yang dimajukan.

Pertama, yaitu pilar ASEAN Matters. Dalam pilar ini, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap relevan, mampu menghadapi tantangan ke depan, menjadi motor stabilitas, dan perdamaian Kawasan.

Pilar yang kedua adalah pilar Epicentrum of Growth. Di sini, Indonesia ingin ASEAN terus memperkuat kerja sama konkret, membumikan berbagai kerja sama, sehingga dirasakan manfaatnya bagi rakyat.

Sementara pilar ketiga, terkait dengan Implementasi dari AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Pilar ini menjadi sangat penting mengingat semakin tajamnya rivalitas di kawasan Indo-Pasifik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com