Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Militer Berkuasa di Myanmar, Alasan Tidak Diundang ke KTT ASEAN

Kompas.com - 09/05/2023, 05:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemimpin negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat tidak mengundang Myanmar pada level politik di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Majo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menanggapi hal itu, pengamat internasional dari Universitas Bina Nusantara, Dinna Wisnu menilai, tidak diundangnya Myanmar dalam KTT ASEAN ke-42 bukan bermaksud memojokkan negara tersebut.

Menurut dia, Myanmar yang saat ini dikuasai oleh junta militer tidak memiliki pemimpin. Hal ini mengingat negara-negara ASEAN tidak mengakui junta militer sebagai pemerintahan resmi Myanmar sejak kudeta terjadi.

"Yang tidak diundang adalah kepala negaranya saja yang notabene saat ini tidak punya legitimasi, bahkan di dalam negeri sekalipun. Jadi bukan memojokkan Myanmar, tapi realitanya memang Myanmar tidak punya pemimpin," kata Dinna saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Baca juga: 4 Agenda Akan Dibahas di KTT ke-42 ASEAN, Termasuk Pelindungan PMI

Meski tak diundang, ia berharap ada pembahasan mengenai percepatan penanganan krisis Myanmar di KTT ASEAN.

Ia beranggapan, masyarakat sipil di Myanmar harus menjadi perhatian ASEAN.

"Saya berharap ada percepatan penanganan ASEAN terhadap krisis Myanmar. Dan jangan sampai terbesit pikiran mengeluarkan Myanmar dari ASEAN," ucap dia.

Diketahui, Indonesia hingga kini memahami isu peningkatan kekerasan di Myanmar yang telah memakan banyak korban masyarakat sipil.

Baca juga: Kata Istana soal Dua Kepala Negara Peserta KTT ASEAN Pilih Menginap di Bali

Negara di ASEAN pun terus melakukan pendekatan dan berusaha membantu menghentikan konflik yang terjadi lewat Konsensus Lima Poin (Five Points of Consensus/5PC).

Menteri Luar Negeri, Retno L. P. Marsudi beberapa waktu lalu juga menyatakan, 5PC harus menjadi satu-satunya rujukan keterlibatan ASEAN dengan junta militer di Myanmar. Artinya, tidak ada track pendekatan ASEAN selain 5PC untuk menyelesaikan masalah di Myanmar.

"Dalam mekanisme ASEAN, hanya dikenal satu track dalam engagement dengan Myanmar, yaitu dengan rujukan utama implementasi 5PC," kata Retno beberapa waktu lalu.

Kemudian pada pekan lalu, ia menyampaikan negara ASEAN sepakat tidak mengundang Myanmar pada level politik di KTT ASEAN ke-42.

Dalam KTT, sebanyak delapan kepala pemerintahan akan hadir, serta Sekjen ASEAN, dan Perdana Menteri Timor Leste.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com