Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Meluruskan Relasi Kuasa Sesat di Kepolisian

Kompas.com - 04/05/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

IBARAT orang makan nangka, Teddy Minahasa makan nangka, Dody Prawiranegara ikut kena getahnya.

Hal yang paling menarik dari terbongkarnya penyalahgunaan barang bukti sabu-sabu alias "trawas" dalam kasus Teddy Minahasa adalah keterlibatan AKBP Dody, Kapolres Bukittinggi.

Kemudian jabatan tersebut digantikan oleh AKBP Wahyuni Sri Lestari. Dody pun dimutasi ke Polda Sumatera Barat menjadi Kabagada Rolog Polda Sumatera Barat karena kasus narkoba tersebut.

Menariknya karena ternyata berdasarkan cecaran hakim dalam persidangan, tak ada indikasi lain dari Dody selain hanya menjalankan perintah atasan sebagai bentuk loyalitasnya yang salah kaprah. Tak apapun yang didapat Dody selain amsyong!

Realitas itu dibeberkan Dody dalam persidangan. Tak ada keuntungan imbal-balik atas transaksi penjualan sabu tersebut. Baik dalam wujud uang, maupun kenaikan pangkat atau promosi jabatan. Semuanya murni soal loyalitas! Mengapa bisa?

Ketakutan yang blablas

Seperti halnya kasus Ferdy Sambo yang melibatkan Bharada Richard Eliezer, ajudannya, keduanya memiliki kesamaan dalam hal, relasi kuasa antara bawahan dan atasan yang membuat ajudannya melaksanakan perintah yang bertentangan dengan kewajibannya sebagai polisi.

Persoalan relasi kuasa sebagaimana disampaikan Eliezer adalah ganjalan terbesarnya dalam kasus Sambo.

Ketakutan seorang Bharada Eliezer yang berpangkat paling bontot dengan seorang atasan Jenderal berbintang dua dan menjabat kepalanya pengadil para polisi, menjadikan hubungan itu menjadi jomplang secara relasi kuasa dalam kaitan perintah.

Hal ini membuat Bharada Eliezer tak memiliki alasan untuk menolak perintah langsung dari seorang Sambo, meskipun harus membunuh sejawatnya yang berpangkat lebih tinggi, yaitu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Sekali lagi, di antara mereka tak ada kasus atau tendensi dendam yang menjadi latar belakang Bharada Eliezer bersedia menghabisi Brigadir Joshua, semua karena perintah atasan.

Dalam kasus sabu yang melihatkan Jenderal bintang dua Teddy Minahasa, Dody berada di posisi yang kurang lebih sama dalam hubungan relasi kuasa.

Dalam persidangan bahkan terungkap bahwa Teddy sebagai atasannya Teddy Minahasa adalah sosok yang pendendam, perfeksionis, pernah menjadi ajudan khusus presiden era Jusuf Kalla.

Teddy adalah salah satu polisi terkaya versi LHKPN 2021 (Rp 29 miliar), dan memiliki riwayat karier yang cepat dan melejit saat memperoleh bintangnya. Hal itu membuat Doddy merasa serba salah untuk menolak ketiga kalinya perintah sang jenderal.

Kata Dody dalam persidangan jika Kapoldanya bukan Teddy, saya akan frontal menolaknya. Sikap ini memang dibuktikan dengan pernyataan dari orangtua Doddy, yang tidak lain adalah Irjen Pol (Purn) Maman Supratman, yang pernah menjabat sebagai Kapolda Riau dan Wakapolda Sumut.

Relasi kuasa salah kaprah

Persoalan ini agaknya harus menemukan titik solusi dari banyak persoalan dalam jenjang relasi kuasa di institusi kepolisian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com