Mengisi lapangan pekerjaan high skill memang dibutuhkan keahlian pekerja, seperti engineer, dokter, peneliti, managerial, akuntan, programer, teknisi hight tech dan sebagainya. Lapangan pekerjaan tersebut, pekerja Indonesia sering kalah kompetensi dengan SDM negara lain.
Biasanya, untuk job pekerja high skill diisi SDM dari negara-negara Eropa, Kanada, Amerika Serikat. Negara tersebut memberi investasi besar dalam pendidikan dan pelatihan.
Seperti Swiss, pemudanya lebih memilih menghabiskan pendidikan dengan pembagian waktu antara sekolah, kursus dan terjun langsung dalam lingkungan kerja selama tiga hingga empat tahun. Hal ini memungkinkan mereka menerima upah dan pengalaman penting bagi dunia kerja.
Strategi peluang kerja yang realitas direbut Indonesia dalam kondisi sekarang, sambil jalan mencetak pekerja berketerampilan tinggi, adalah kelompok pekerja middle skill dan kelompok pekerja low skill.
Selain ketersediaan lapangan pekerjaan bagi kelompok tersebut banyak dibutuhkan di dalam dan luar negeri, juga bisa dijadikan alih teknologi.
Sistem hubungan ketenagakerjaaan adalah peradaban tua di dunia. Sejak mamusia membangun peradaban, di situlah terbentuk sistem ketenagakerjaaan.
Generasi Ketenagakerjaan sudah mengalami evolusi sejak zaman neolitikum sampai pada peradaban digital sekarang.
Namun sistem ketenagakerjaaan Indonesia masih tertinggal dengan sistem ketenagakerjaaan negara-negara maju. Terutama dalam hal kesejahteraan dan pertumbuhan berkelanjutan masih terbelakang.
Permasalahan ketenagakerjaan Indonesia masih berkutat persoalan upah rendah. Dari rilis Salary Explorer, berdasarkan survei tahun 2023 bahwa gaji rata-rata karyawan di Indonesia minimum bertengger di angka Rp 3.070.000 per bulan.
Gaji diterima oleh pekerja Indonesia belum bisa mendongkrak kesejahteraan sebagian besar pekerja. Nilai gaji Indonesia sangat jauh ketinggalan dengan negara-negara maju di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Brunei. Apalagi dengan negara-negara Eropa.
Sebagai gambaran, jadi pembantu rumah tangga di Indonesia digaji berkisar antara Rp 1,5 juta. Sementara di Kanada bisa mendapat gaji hingga Rp 100.000 per jam.
Seorang tukang sampah di Inggris bisa mendapat gaji hingga lebih dari Rp 25 juta per bulan. Polisi dan Tentara di negara luar bisa digaji Rp 25 juta per bulannya.
Selain masalah gaji yang masih rendah, Indonesia masih lemah dalam jaminan sosial. Senior Social Protection Specialist ILO for East and South East Asia and the Pacific menyatakan bahwa sistem jaminan sosial di Indonesia sangat memprihatinkan.
Pengembangan asuransi dan dana pensiun, Indonesia butuh desain dari Capres 2024 yang membawa lompatan tinggi.
Hingga saat ini, Indonesia baru menerapkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilang Kerja (JKP), termasuk Jaminan Pensiun (JP) di bawah BPJS Ketenagakerjaan.
Pembenahan pelayanan jaminan sosial buat Pekerja Migran Indonesia dibutuhkan desain yang membawa terobosan pelindungan terhadap jaminan sosial. PMI kontrak kerjanya berkisar 2 - 3 tahun perlu dipikirkan program jaminan sosial pascakerja.
Presiden Jokowi masa kepemimpinannya selalu mengaungkan digitalisasi dalam pelayanan publik. Namun implementasinya masih lari di tempat.
Dalam dunia ketenagakerjaan, sistem online dibuat oleh Kementerian Tenaga Kerja masih copy paste sistem lama. Tidak ada terobosan berarti dalam pelayanan Ketenagakerjaan.
Meski sistem online Siap Kerja diluncurkan Kemnaker, namun porsi proses pelayanan masih dominan dilakukan secara konvensional (offline).
Sistem online dibuat tidak terintegrasi kepada stakeholder. Masing-masing punya sistem online sendiri yang saling bertabrakan (overlapping) karena ego sektoral
Digitalisasi pelayanan publik dibutuhkan dalam dunia ketenagakerjaan untuk mempermudah pelayanan, memangkas biaya tinggi dan menciptakan transfaransi, serta pelindungan pekerja.
Pencari kerja, terutama Pekerja Migran Indonesia masih dihadapi pelayanan publik berbelit-belit, bahkan cenderung mengarah menghambat PMI bekerja.
Capres RI kedepan harus mengeksekusi program digitalisasi pelayanan publik. Ini akan mengubah wajah pemerintah Indonesia yang selama ini dikenal sebagai negara korup, kolusi dan nepotisme akan menjadi negara modernis, bersih dan cepat.
Masih banyak permasalahan ketenagakerjaan Indonesia yang butuh penyelesaian dari pemimpin selanjutnya.
Lahirnya Visi Sistem Ketenagakerjaaan Generasi Z adalah sebuah Visi Ketenagakerjaan membangun 4 pilar di atas. Sebuah produk generasi terbaru yang keluar dari cara sistem ketenagakerjaaan yang sudah ketinggalan zaman.
Selamat May Day!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.