Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Lempar Sinyal PDI-P Koalisi dengan PPP-Hanura, Pakai Simbol Tanaman dan Lambang Pancasila

Kompas.com - 28/04/2023, 05:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto memberikan sinyal partainya bakal membangun kerja sama politik dengan dua partai yang mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sinyal itu disampaikan Hasto setelah mengumumkan PDI-P menugaskan Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah dan Politisi PDI-P Adian Napitupulu mengorganisasi tim relawan pemenangan Ganjar.

Saat itu, Hasto mengaku sengaja memilih latar belakang tempat konferensi pers, yakni tanaman hijau gantung nan rimbun.

Sebuah lambang Pancasila lengkap tulisan Bhinneka Tunggal Ika juga terpasang di tanaman gantung tersebut.

"Sengaja hari ini kami memilih backdrop yang warna hijau (tanaman gantung) dengan lambang Pancasila," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: PPP Minta Jatah Cawapres, PDI-P Pilih Utamakan Kerja Sama Politik Dahulu

Pemilihan latar itu, menurut Hasto, menandakan bahwa PDI-P ingin Partai Hanura dan PPP bisa satu barisan dalam koalisi atau kerja sama politik pada Pemilu 2024.

"Karena ini, kami betul-betul ingin bergabungnya PPP, Hanura," ujar Hasto.

Ia meyakini, jika PDI-P bekerja sama dengan PPP dan Hanura maka akan membawa kesejukan bagi perpolitikan nasional.

Menurut dia, tanaman hijau menggantung yang dilengkapi gambar Pancasila sebagai lambang kehidupan.

"Sehingga lambangnya pun adalah lambang kehidupan, lambang yang betul-betul membawa suasana yang sejuk dibawah naungan Garuda Pancasila," kata Hasto.

Baca juga: Rencana Bertemu PPP, PDI-P Utamakan soal Kerja Sama Politik Sebelum Bahas Cawapres

Kendati demikian, Hasto tidak menyebut kapan pastinya PDI-P meresmikan kerja sama politik yang dibangun untuk Pemilu 2024.

Ia hanya mengungkapkan bahwa PDI-P segera bertemu PPP pasca mendeklarasikan Ganjar capres.

"Dan beberapa hari ke depan, secara resmi kami akan menerima kunjungan dari PPP yang memang kami bertetangga, memiliki sejarah yang panjang, memiliki kedekatan baik secara politik, kultural, maupun ketokohan," ujar Hasto.

Untuk diketahui, PPP resmi mendeklarasikan Ganjar sebagai capres 2024 pada Rabu (26/4/2023).

Hal itu diputuskan sebagai salah satu hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang digelar di Yogyakarta.

Sementara itu, pada Sabtu (22/4/2023), Partai Hanura juga mendeklarasikan dukungan pada Ganjar Pranowo sebagai capres.

Baca juga: PDI-P Tancap Gas Komunikasi dengan Hanura Usai Dukung Ganjar Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com