Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Dikaitkan dengan Pertarungan Pilpres, KPK Tegaskan Tak Pandang Latar Belakang Politik

Kompas.com - 27/04/2023, 13:08 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, penindakan perkara korupsi tidak memandang latar belakang pelaku, termasuk hubungannya dengan partai politik tertentu.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri menyampaikan hal tersebut untuk merespons opini di masyarakat yang mengaitkan KPK dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Sama sekali tanpa melihat latar belakang para pelakunya, termasuk dari unsur partai politik mana pun,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Periksa Eks Anggota DPRD DKI Cinta Mega, KPK Dalami Aliran Dana Pengadaan Lahan Pulo Gebang

Menurut Ali, dalam mengusut kasus korupsi, KPK mempertimbangkan kecukupan alat bukti, bukan warna partai maupun kedudukan sosial pelaku.

Ali menyilakan masyarakat mengecek daftar tersangka di laman kpk.go.id.

Beberapa pelaku, kata Ali, merupakan kepala daerah, seperti gubernur, bupati, wali kota, hingga, anggota DPR dan DPRD.

Para pejabat tersebut merupakan kader partai politik maupun pejabat hasil proses politik.

“Tentunya kalau dilihat lebih jauh lagi, para tersangka tersebut berasal dari beragam partai politik,” ujar Ali.

Selain menindak para kader partai, KPK melakukan berbagai langkah pencegahan hingga pendidikan terhadap partai politik maupun pejabat strategis lain dengan setara.

“Tidak ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap pihak-pihak tertentu,” ujar dia.

Baca juga: KPK Akan Panggil Kadinkes Lampung Reihana jika Temukan Kejanggalan LHKPN

Dalam tahun politik ini, KPK menyadari tingginya risiko tindak pidana korupsi.

Selain itu, lembaga antirasuah menyadari adanya berbagai opini kontraproduktif yang disiarkan di masyarakat.

Meski demikian, KPK tetap mengawasi kerja-kerja pemberantasan korupsi.

“Sebagaimana hal ini telah KPK alami pada tahun-tahun sebelumnya dalam siklus tahun politik,” kata Ali.

Dinamika politik menjelang Pilpres 2024 memasuki babak baru setelah PDI Perjuangan menyatakan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Beberapa waktu kemudian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga menyatakan memberikan dukungannya kepada Ganjar.

Dengan demikian, sejauh ini terdapat dua bakal calon capres, yakni Ganjar yang diusung PDI Perjuangan dan PPP serta Anies Baswedan yang disokong Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com