Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Elektabilitas Ganjar Tak Jamin Kemenangan | PPP Dukung Ganjar Capres

Kompas.com - 27/04/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang survei Litbang Kompas soal elektabilitas Ganjar Pranowo yang tak menjamin kemenangannya pada Pemilu 2024 menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Rabu (26/4/2023).

Kemudian, tulisan soal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai survei Litbang Kompas tentang pendukung Ganjar Pranowo yang terkonsentrasi di Jateng dan DIY tapi minim di DKI Jakarta dan Banten juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Ganjar Belum Menjamin Kemenangannya pada Pilpres 2024

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas memperlihatkan, elektabilitas bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo terbilang besar.

Namun demikian, tingginya angka elektoral Gubernur Jawa Tengah itu tak menjamin kemenangannya pada pemilu mendatang.

Menurut Litbang Kompas, ada sejumlah hal yang menyebabkan posisi Ganjar masih rawan. Pertama, tingginya angka swing voters atau pemilih mengambang.

Baca selengkapnya: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Belum Menjamin Kemenangannya pada Pilpres 2024

2. Umumkan Capres Hari Ini, PPP: Arahnya ke Ganjar

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui, sosok Ganjar Pranowo mendapatkan dorongan paling kuat untuk diusung sebagai calon presiden (capres) oleh kader partainya.

Sebab, mayoritas DPW PPP mengusulkan Gubernur Jawa Tengah itu untuk menjadi bakal RI-1 dari PPP.

Hal itu tampak dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP yang berlangsung di Yogyakarta, Selasa (25/4/2023).

“Maka, tak heran jika arahnya memang ke GP (Ganjar Pranowo),” ungkap Arsul saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Baca selengkapnya: Umumkan Capres Hari Ini, PPP: Arahnya ke Ganjar

3. Survei Litbang "Kompas": Pendukung Ganjar Terkonsentrasi di Jateng dan DIY, Jakarta-Banten Masih Minim

Hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan, pendukung bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo masih tersegmentasi di wilayah tertentu.

Sebaran pendukung Gubernur Jawa Tengah itu sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni 64,1 persen. Sementara, di luar Jawa, pendukung Ganjar baru 35,9 persen.

Di Pulau Jawa sendiri, sebaran pendukung Ganjar sebenarnya belum merata. Pendukung paling banyak tersebar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (39,5 persen).

Lalu, diikuti Jawa Timur (28,5 persen) dan Jawa Barat (22,5 persen). Dan DKI Jakarta (4,9 persen) serta Banten (4,6 persen).

Baca selengkapnya: Survei Litbang Kompas: Pendukung Ganjar Terkonsentrasi di Jateng dan DIY, Jakarta-Banten Masih Minim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com