Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Turun Elektabilitas Ganjar: Lama Pimpin Klasemen Survei Capres, Anjlok karena Piala Dunia U20

Kompas.com - 22/04/2023, 05:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.

Deklarasi pencapresan Ganjar diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

“Pada jam 13.45, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai, untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Megawati.

Setelah mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres, PDI-P langsung menginstruksikan kadernya di seluruh daerah untuk memenangkan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2024.

Baca juga: Pidato Lengkap Ganjar Pranowo Usai Diumumkan sebagai Capres PDI-P oleh Megawati

Ganjar sejak lama memang digadang-gadang sebagai kandidat capres terkuat. Namanya menjuarai survei elektabilitas berbagai lembaga.

Angka elektoral Gubernur Jawa Tengah itu tembus 20 persen, salip menyalip dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mengungguli mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Meski demikian, butuh waktu buat Ganjar sampai ke puncak elektabilitas. Bahkan, belakangan angka elektoral mantan anggota DPR RI itu sempat mengalami penurunan.

Unggul

Nama Ganjar mulai mengungguli survei elektabilitas berbagai lembaga sejak akhir tahun 2021.

Sebelumnya, survei elektabilitas kandidat capres berulang kali dimenangi oleh Prabowo. Sementara, nama Anies nyaris konsisten di urutan ketiga.

Baca juga: Resmi, Ganjar Pranowo Capres PDI-P

Survei Litbang Kompas yang dirilis 18 Oktober 2021 misalnya, memperlihatkan elektabilitas Ganjar dan Prabowo imbang di angka 13,9 persen.

Dari hari ke hari, elektabilitas keduanya merangkak naik. Namun, angka elektoral Ganjar melesat lebih cepat dari Prabowo.

Ini tampak dari survei Poltracking yang dirilis 25 Oktober 2021. Survei Poltracking periode tersebut mencatat, elektabilitas Ganjar sebesar 18,2 persen.

Sementara, elektabilitas Prabowo tak terpaut jauh yaitu 17,1 persen, lalu Anies Baswedan 10,2 persen.

Survei Charta Politika yang dirilis 20 Desember 2021 juga memperlihatkan tren yang sama. Ganjar unggul dengan elektabilitas 30,2 persen.

Diikuti Prabowo dengan elektoral 22 hingga 26 persen, lalu Anies dengan elektabilitas 17 hingga 23 persen.

Baca juga: Resmi Jadi Capres PDI-P, Ganjar: Tugas Berat, Saya Akan Berjuang Sebaik-baiknya

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com