Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Gerilya Cari Cawapres Anies Diduga Akibat Aher Kurang Menjual

Kompas.com - 19/04/2023, 17:36 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manuver Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendekati sejumlah tokoh politik buat menjaring sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dinilai menjadi bukti elektabilitas kader andalan mereka, Ahmad Heryawan (Aher), kurang menjual di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Langkah PKS mencari sosok alternatif untuk cawapres yang disodorkan ke Koalisi Perubahan tidak terlepas dengan stagnannya nama Ahmad Heryawan yang sebelumnya telah diajukan PKS," kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Ahmad Heryawan memang sempat disodorkan oleh PKS sebagai salah satu bakal cawapres Anies. Namun, sampai saat ini belum ada kata sepakat dari para anggota koalisi.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengakui dia bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan agenda mencari sosok cawapres bagi Anies.

PKS juga getol mewacanakan menyandingkan Anies dengan Sandiaga Uno. Padahal Sandiaga masih berstatus Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra.

Baca juga: Mahfud ke Presiden PKS: Jangan Ajak Cawapres dari Luar Parpol, Koalisi Harus Solid

Sandiaga yang pernah mendampingi Anies sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta memang diisukan bakal hengkang dari Gerindra.

Selain itu, Ari menilai manuver yang dilakukan PKS supaya wacana cawapres Anies di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan tidak melulu mengarah kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"PKS tentu harus menjalankan strategi yang lain dalam menyodorkan nama Sandiaga atau Mahfud MD," ujar Ari.

Ari menilai untuk saat ini PKS memilih mengesampingkan latar belakang Sandiaga dan Mahfud sebagai sosok yang terkait dengan rezim Jokowi.

"Karena yang dia sasar adalah advantage politik semata," ucap Ari.

Baca juga: Benarkan Bertemu Presiden PKS, Mahfud: Terkait Cawapres Hanya Pembicaraan Sekilas

Koalisi Perubahan saat ini berisi 3 partai yakni PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.

Ketiganya sepakat mengusung Anies sebagai bakal capres 2024. Mereka juga membentuk tim khusus buat membantu Anies mencari bakal cawapres yang ideal.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu membenarkan tengah rajin berkeliling menemui para tokoh bangsa dengan agenda mencari sosok yang tepat buat mendampingi Anies.

"Saya khususnya hari-hari ini banyak silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan. Saya saat ini fokusnya mencari cawapres," ujar Syaikhu saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Presiden PKS Fokus Cari Cawapres Anies, Keliling Datangi Tokoh yang Masuk Survei

Secara terpisah, Mahfud membenarkan dia bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Sabtu (15/4/2023) lalu. Akan tetapi, dia tidak memaparkan di mana lokasi pertemuan itu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com