Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Tawari Mahfud MD Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Jangan Kaya Toko Kelontongan

Kompas.com - 19/04/2023, 14:17 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak serampangan menawarkan posisi calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan.

Menurutnya, diperlukan kesabaran untuk bisa menemukan figur cawapres terbaik yang akan  diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Istiqomah dalam politik itu sangat penting. Jadi prinsipnya jangan kaya toko kelontongan itu lho, menawarkan pada banyak orang,” ujar Andi pada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Ditawari PKS Jadi Cawapres Anies, Mahfud: Saya Tak Jawab “Ya” atau “Tidak”

Ia mengaku tak ingin ada pihak-pihak yang sakit hati jika akhirnya tak dipilih menjadi cawapres Anies.

Maka bagi Andi, lebih baik PKS tak banyak memberikan tawaran pada berbagai tokoh.

“Jangan menjanjikan semua orang untuk menjadi cawapres. Seperti kemarin Pak Syaikhu menjanjikan dengan Pak Sandiaga Uno. Ini menjanjikan Pak Menkopolhukam,” papar dia.

Meski begitu, Andi mengaku Demokrat tak punya resistensi pada Mahfud MD.

Baca juga: Mahfud ke Presiden PKS: Jangan Ajak Cawapres dari Luar Parpol, Koalisi Harus Solid

Ia menilai Mahfud punya semangat perubahan meskipun menjadi bagian dari kelompok Istana.

“Figur Mahfud MD dia mewakili figur perubahan di dalam rezim. Jadi menarik juga ini, walaupun di dalam rezim kekuasaan tapi ide-ide perubahannya ada,” imbuh dia.

Diketahui Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku sempat bertemu dengan Mahfud dan menawarkan untuk menjadi cawapres Anies.

Namun, Mahfud memberikan sinyal penolakan atas tawaran itu.

Baca juga: Benarkan Bertemu Presiden PKS, Mahfud: Terkait Cawapres Hanya Pembicaraan Sekilas

Ia menyarankan pada Syaikhu untuk mencari cawapres dari internal partai yang menjadi anggota KPP.

“Jangan sampai mengajak cawapres dari luar parpol tapi koalisinya malah pecah,” sebut Mahfud dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com