JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai mempunyai 2 pertimbangan saat membidik Sandiaga Uno dan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Sandiaga tentu dilirik PKS karena kemampuan logistik pendanaan selain memang elektoralnya moncer," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/4/2023).
"Demikian juga Mahfud dibidik PKS karena lekat sebagai sosok Islami yang tegas dan bersih," sambung Ari.
Ari menilai untuk saat ini PKS memilih mengesampingkan latar belakang Sandiaga dan Mahfud sebagai sosok yang terkait dengan rezim Jokowi.
Baca juga: Benarkan Bertemu Presiden PKS, Mahfud: Terkait Cawapres Hanya Pembicaraan Sekilas
Taktik itu yang menurut Ari digunakan oleh PKS saat ini ketika melihat kenyataan salah satu kadernya, Ahmad Heryawan (Aher), kurang menjual buat dipasangkan dengan Anies.
"Dalam kamus politik tidak ada musuh yang abadi, justru yang kekal adalah kepentingan dan PKS memakai dogma ini ketika hendak merekrut sosok Sandiaga atau Mahfud," ucap Ari.
Selain itu, Ari menilai dengan mencoba merekrut Sandiaga atau Mahfud sebagai bakal cawapres Anies, PKS tengah menjalankan strategi pemasaran politik.
"Di mana ketika kader internalnya tidak masuk dalam pasar survei maka partai harus merekrut nama-nama yang 'seksi' di pentas politik," ujar Ari.
Baca juga: Presiden PKS Fokus Cari Cawapres Anies, Keliling Datangi Tokoh yang Masuk Survei
Koalisi Perubahan saat ini berisi 3 partai yakni PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat.
Ketiganya sepakat mengusung Anies sebagai bakal capres 2024. Mereka juga membentuk tim khusus buat membantu Anies mencari bakal cawapres yang ideal.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu membenarkan tengah rajin berkeliling menemui para tokoh bangsa dengan agenda mencari sosok yang tepat buat mendampingi Anies.
"Saya khususnya hari-hari ini banyak silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan. Saya saat ini fokusnya mencari cawapres," ujar Syaikhu saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).
Baca juga: Mahfud ke Presiden PKS: Jangan Ajak Cawapres dari Luar Parpol, Koalisi Harus Solid
Secara terpisah, Mahfud membenarkan dia bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Sabtu (15/4/2023) lalu. Akan tetapi, dia tidak memaparkan di mana lokasi pertemuan itu.
“Kami berdiskusi tentang masa depan Indonesia. Saya dihadiahi buku yang dibuat oleh PKS berjudul Merawat Indonesia,” kata Mahfud dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023) petang.
Mahfud juga membenarkan bahwa ada pembicaraan mengenai skema calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.