Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Mahfud Sangat Pantas Jadi Cawapres Anies

Kompas.com - 19/04/2023, 16:54 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sangat pantas untuk mendampingi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Ali menilai, Mahfud sebagai salah satu figur terbaik karena berintegritas.

"Mahfud itu figur yang memiliki integritas, moralitas, dan salah satu figur terbaik. Kita bicara figur dia sangat pantas menurut saya," ujar Ali saat dihubungi, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Demokrat Sebut Mahfud MD Punya Semangat Perubahan Beda dengan Sandiaga Uno

Menurut Ali, Mahfud sangat memiliki kualifikasi untuk menjadi seorang cawapres.

Hanya saja, jika berbicara seperti itu, maka mereka melangkahi kewenangan yang sudah diberikan kepada Anies.

Sejak awal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan setuju membiarkan Anies menunjuk sendiri siapa cawapresnya.

"Kalau kita bicara kriteria, saya yakin Pak Mahfud MD salah satu yang masuk kriteria itu," ucap dia.

Maka dari itu, Ali tetap mengkritik langkah Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang mendatangi Mahfud dan menanyakan kesediaannya menjadi cawapres Anies.

Baca juga: Nasdem Nilai Presiden PKS Genit karena Tawari Mahfud Jadi Cawapres Anies, Curiga Ada Skenario

Ali meminta semua pihak untuk menahan diri.

Presiden PKS datangi Mahfud

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku mendatangi Mahfud MD saat melakukan safari ke sejumlah tokoh bangsa dalam mencari sosok cawapres pendamping Anies Baswedan.

Syaikhu menyampaikan, dalam beberapa hari terakhir, dia banyak bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Menurut Syaikhu, tujuannya berkeliling yakni mencari sosok pendamping Anies di Pilpres 2024.

"Dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com