Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Saleh Sosial dan Ekonomi Tradisi Mudik Lebaran

Kompas.com - 16/04/2023, 08:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada tahun 2023, diproyeksikan perputaran uang akan mencapai sekitar Rp 246 triliun. Proyeksi tersebut dibuat berdasarkan proyeksi jumlah pemudik yang mencapai 123,8 juta orang, dengan asumsi rata-rata per orang membelanjakan Rp 2 juta.

Selain itu, tradisi mudik dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian. Para pemudik tentunya membutuhkan sarana transportasi yang akan menggerakkan perekonomian di sektor transportasi dengan pembelian tiket pesawat, kapal, kereta api, bus, travel, dan sebagainya.

Apabila menggunakan kendaraan pribadi, para pemudik akan tetap menggerakkan roda perekonomian dengan pembelian bahan bakar, pembayaran tol, pembelian makanan dan minuman apabila berhenti di rest area, dan lain-lain.

Pada saat di kampung halaman, pemudik biasanya akan melakukan pembelanjaan dengan berwisata, termasuk wisata kuliner dan pembelian oleh-oleh.

Dengan demikian, sektor-sektor perdagangan, industri, wisata, dan UMKM yang selama pandemi mati suri akan bergairah karena aktivitas mudik Lebaran pascapandemi Covid-19 ini.

Menggunakan proyeksi jumlah pemudik sebesar 123,8 juta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan dampak ekonomi pada masa mudik Lebaran 2023 berkisar antara Rp 100 triliun - Rp150 triliun.

Sandiaga melanjutkan, cuti bersama dan hari libur yang ditetapkan tujuh hari ini bakal dimanfaatkan secara maksimal dan ditargetkan sekitar 25 persen pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari target 1,4 miliar pergerakan wisnus pada mudik lebaran atau sebesar 300-350 juta pergerakan tercapai pada masa libur ini.

Suasana mudik yang kondusif

Melihat betapa dasyatnya dampak potensial dan multiplier effect ekonomis dari mudik Lebaran 2023, pemerintah dan seluruh warga bangsa perlu bekolaborasi untuk menciptakan suasana mudik Lebaran yang lancar, nyaman, dan menyenangkan.

Suasana mudik Lebaran yang kondusif dapat diciptakan apabila, pertama, infrastruktur transportasi seperti jalan raya, rel kereta api, pelabuhan laut dan bandar udara dalam keadaan prima, dan siap digunakan dengan kapasitas penuh.

Kedua, sarana transportasi seperti mobil, bus, sepeda motor, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang tersedia secara memadai.

Ketiga, sarana-sarana pendukung seperti rest area dan terminal pengisian bahan bakar juga dalam keadaan siaga, sehingga para pemudik dapat membeli kebutuhannya dengan mudah.

Keempat, demi kemudahan dan kenyamanan para pemudik yang melakukan kunjungan wisata bersama keluarga selama musim mudik, Kemenperaf perlu berkoordinasi dengan perangkat di daerah dan stakeholders pariwisata lainnya untuk memastikan kesiapan setiap destinasi wisata.

Menparekraf perlu mengeluarkan surat imbauan pemantauan Hari Raya Idul Fitri 2023 kepada seluruh dinas pariwisata di daerah, untuk memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata serta menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang baik, terutama yang berkaitan dengan Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainabillity (CHSE).

Lebih lanjut, Pemerintah Daerah juga diharapkan membentuk satuan tugas yang melibatkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung pariwisata.

Apabila berbagai langkah tersebut dapat dikerjakan dengan baik, maka dapat memastikan bahwa aktivitas mudik Lebaran kali ini akan memberikan dampak dan multipler effects ekonomis yang optimal bagi perekonomian bangsa kita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com