Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Hunian untuk Milenial Harus Dibangun di Kota-kota yang Macet

Kompas.com - 13/04/2023, 13:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Hunian Milenial Indonesia harus dibangun di kota-kota yang mengalami kemacetan.

Hal itu disampaikannya saat meresmikan Hunian Milenial Indonesia yang berada di Rusun Semesta Mahata, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (13/4/2023).

"Saya sudah perintahkan dibangun di kota-kota yang mengalami kemacetan. Harus (dibangun)," ujar Jokowi.

"Akan kita kembangkan di semua kota, utamanya (di atas) lahan-lahan PT KAI yang tidak termanfaatkan dengan baik," jelasnya.

Baca juga: Tinjau Pasar Tugu Depok, Jokowi: Harga Bahan Pokok Stabil, Tak Ada Keluhan Pembeli

Presiden menjelaskan, Hunian Milenial Indonesia yang ada di Depok berdekatan dengan Stasiun Kereta Pondok Cina.

Sehingga akan memudahkan mobilitas para milenial.

"Kalau mereka beli (hunian tersebut) bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur mandi langsung lompat, sudah masuk ke KRL, kemana-mana pun bisa," jelas Jokowi.

"Sehingga kita semuanya tidak tergantung dengan kendaraan pribadi, dengan mobil yang memacetkan. Utamanya di Jabodetabek," tegasnya.

Baca juga: Ada Suap di Proyek Kereta Makassar-Pare-pare, Jokowi: Proyek Ribuan, Tak Mungkin Tanpa Masalah

Kepala Negara menambahkan, hunian milenial yang ada di Depok memiliki harga terjangkau dan ada sistem subsidi.

"Harganya saya kira terjangkau. (Harga untuk yang ada) Subsidinya di (kisaran) Rp 200 juta. Yang enggak subsidi ada Rp 300 juta, ada Rp 500 juta," ujar Jokowi

"Cicilannya juga murah. Sehingga sangat pas sekali untuk hunian anak-anak muda, hunian milenial," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa Hunian Milenial Indonesia yang berada di Depok terdiri dari 940 unit.

Baca juga: Jokowi: Perpres Hak Keuangan untuk Pegawai IKN Akan Kita Percepat

Saat ini, peminat hunian tersebut sudah cukup tinggi.

"Tingkat ke-lakuan-nya 78 persen karena dekat Universitas Indonesia dan mal dan lain-lain," jelas Erick.

"Kami harapkan kami bisa terus meningkatkan proyek ini diberbagai tempat ke depannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com