Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua WN Uzbekistan Penyerang Petugas Ditetapkan sebagai Tersangka

Kompas.com - 13/04/2023, 09:49 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menetapkan dua warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan, berinisial OMM alias IM dan MIR, sebagai tersangka kasus penyerangan petugas.

Keduanya sebelumnya ditangkap dengan dua WN Uzbekistan lainnya, BA alias JF dan BKA, dalam perkara terorisme pada 24 Maret 2023. Keempatnya kemudian ditahan di Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara.

Baca juga: Polri: 3 Korban Penyerangan WNA Teroris Asal Uzbekistan Masih Dirawat di ICU

Namun, saat hendak dideportasi ke negara asalnya pada 10 April 2023, tiga di antaranya yakni OMM, MIR, dan JF justru menyerang lima petugas Imigrasi dan anggota Densus 88 Antiteror Polri saat berupaya kabur dari tempat detensi.

Akibat penyerangan tersebut, seorang petugas Imigrasi meninggal dunia dan lainnya mengalami luka ringan dan berat.

"Sudah (jadi tersangka dua WNA yang kabur dan menyerang petugas)," kata Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: WNA Uzbekistan yang Kabur dan Serang Petugas Kini Ditahan di Polda Metro Jaya

Meski WNA tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka, Aswin masih belum menjelaskan pasal apa yang disangkakan kepada para pelaku.

Sementara itu, Aswin menuturkan, BA alias JF ditemukan tewas tenggelam di Kali Sunter, Jakarta Utara.

Saat ini, ia menambahkan, OMM dan MIR telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Sementara BKA, meski tidak ikut kabur dengan tiga rekannya, tetap menjalani pemeriksaan oleh petugas.

"(Dugaan keterlibatan BKA) masih kita periksa secara intensif keterlibatannya dalam perkara penyerangan dan melarikan diri kemarin," ucap Aswin.

Baca juga: Densus 88 Investigasi Proses Perencanaan WNA Uzbekistan yang Kabur dan Serang Petugas

Sebagai informasi, akibat penyerangan yang dilakukan para WNA itu, ada satu petugas Imigrasi bernama Adi Widodo meninggal dunia.

Selain itu, terdapat dua petugas Imigrasi dan dua petugas Densus 88 yang mengalami luka.

Tiga korban di antaranya berada di ruang ICU yakni Staf Imigrasi bernama Dikky Firstho Damas, serta anggota Densus 88 AT Polri bernama Bripda Dendri dan Bripda Bahrain.

Sedangkan satu petugas Imigrasi lainnya, Supriatna, mengalami luka ringan dan sudah kembali dari rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com