JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana kasus korupsi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Anas Urbaningrum, menghirup udara bebas setelah menjalani masa hukuman 8 tahun penjara pada Selasa (11/4/2023).
Dia merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat pada 2010-2013 yang memutuskan mengundurkan diri setelah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hingga saat ini proyek yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 30 hektare itu mangkrak. Menurut perhitungan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), negara mengalami kerugian hingga Rp 463,66 miliar dalam proyek itu.
Sedangkan nilai kontrak keseluruhan proyek itu mencapai Rp 1,25 triliun.
Baca juga: Demokrat Persilakan Anas Urbaningrum Beri Kejutan via Pidato: Dia Memang Orator Ulung
Kasus korupsi Hambalang itu juga menyeret para petinggi Partai Demokrat pada masa itu. Mereka yang akhirnya berurusan dengan KPK selain Anas adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, dan mantan anggota DPR fraksi Demokrat Angelina Sondakh.
Kasus itu juga membuat hubungan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Anas menjadi tegang.
Di sisi lain, salah satu anak SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, disebut-sebut menerima komisi dari proyek itu. Namun, hingga saat ini tuduhan itu tak sekalipun dibuktikan oleh KPK.
Baca juga: Balas Demokrat, Gede Pasek Minta SBY Minta Maaf ke Anas Urbaningrum karena...
Anas bergabung menjadi anggota Partai Demokrat pada 2005, setelah mengundurkan diri sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
SBY saat itu terpilih menjadi Presiden RI ke-6. Dia kemudian meminta Anas mengisi posisi Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah.
Karier politik Anas terbilang moncer. Pada 2009 dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari daerah pemilihan Jawa Timur VII.
Anas kemudian ditunjuk menjadi ketua fraksi Demokrat di DPR.
Baca juga: PKN Sebut Anas Urbaningrum Tak Ingin Balas Dendam dengan Siapa Pun
Anas kemudian masuk dalam bursa ketua umum Partai Demokrat. Dia lantas mengundurkan diri dari DPR pada 23 Juli 2010.
Dalam Kongres Partai Demokrat yang digelar di Bandung, Jawa Barat, pada tahun itu, Anas terpilih menjadi Ketua Umum mengalahkan pesaingnya yaitu Andi Mallarangeng.
Saat itu pamor Partai Demokrat sedang tinggi-tingginya. Akan tetapi, di balik itu terdapat skandal korupsi yang melibatkan sejumlah kadernya dan kemudian dibongkar.
Hubungan antara SBY dan Anas retak setelah KPK menyelidiki berbagai kasus korupsi yang melibatkan kader Partai Demokrat.