Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Koalisi "Kebangsaan" dan Kegamangan PDI Perjuangan

Kompas.com - 12/04/2023, 11:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

WACANA pembentukan koalisi kebangsaan terus menjadi perbincangan. Namun, PDI Perjuangan tak kunjung memutuskan, apakah akan masuk barisan atau akan jalan sendirian.

Koalisi besar yang sempat dilontarkan usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan lima ketua umum partai politik pendukung pemerintahan terus menyedot perhatian.

Meski belum dideklarasikan, sejumlah partai nonparlemen seperti Perindo, PSI dan PBB ikut-ikutan meramaikan dan menyatakan siap masuk dalam barisan.

Genderang yang ditabuh usai pertemuan antara Jokowi dengan Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN), Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), Prabowo Subianto (Ketua Umum Gerindra), Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar) dan Mardiono (Plt Ketua Umum PPP) mendapat respons beragam.

Ada yang yakin koalisi ini akan menjadi kenyataan. Namun tak sedikit yang pesimistis dan menganggap wacana koalisi besar yang disebut Zulkifli Hasan dengan Koalisi Kebangsaan ini akan bubar di tengah jalan.

Tantangan koalisi kebangsaan

Lima partai politik yang menggelar pertemuan dengan Jokowi di DPP PAN adalah parpol anggota koalisi pendukung pemerintahan. Artinya, di atas kertas bukan hal sulit untuk menyatukan karena selama ini mereka sudah berada dalam satu barisan.

Kelima parpol yang hadir di DPP PAN ini sebenarnya membentuk koalisi sendiri-sendiri. Golkar, PPP, dan PAN jauh hari telah bergabung dan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Meski sudah sama-sama membentuk koalisi, peluang untuk ‘kawin silang’ antara KIB dan KKIR sangat dimungkinkan. Jika ada yang akan menjadi ganjalan hanya soal penentuan komposisi pasangan bakal calon presiden – bakal calon wakil presiden yang akan diusung dan didukung.

Namun, sepertinya hal ini tidak akan jadi persoalan yang signifikan. Karena Jokowi diyakini akan bisa mengatasi persoalan ini.

Soliditas parpol yang berencana membentuk koalisi besar ini justru akan diuji jika PDI Perjuangan masuk dalam barisan.

Pasalnya, jika partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini masuk dalam koalisi, bisa mengacaukan komposisi dan mengaburkan harapan sejumlah ketua umum parpol yang berharap bisa jadi pasangan Prabowo untuk berlaga di Pilpres 2024.

Muhaimin Iskandar bisa jadi akan keberatan jika PDI Perjuangan yang datang belakangan langsung dapat tempat di depan dan mendapat keistimewaan untuk menentukan pasangan bacapres – bacawapres yang akan diusung dan didukung.

Apalagi orang nomor satu di PKB ini sudah jauh-jauh hari menyiapkan diri untuk bisa maju dan ikut kontestasi di Pilpres 2024 nanti.

Dan tak mustahil, Airlangga Hartarto juga akan mengalami kondisi ini. Karena, Munas Golkar mengamanatkan agar Menteri Koordinator Perekonomian ini maju dan ikut kontestasi.

Golkar tentu akan menimbang kembali posisinya dalam rencana koalisi besar ini jika ketua umumnya hanya akan jadi penggembira.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ungkap Alasan Fasilitasi Perwira TNI Temui Tahanan, Wakil Ketua KPK: Kondisinya Tak Normal

Ungkap Alasan Fasilitasi Perwira TNI Temui Tahanan, Wakil Ketua KPK: Kondisinya Tak Normal

Nasional
Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Bawaslu Rilis Indeks Kerawanan Netralitas ASN, 10 Provinsi Ini Paling Rawan

Nasional
Fenomena 'Bercyandya': Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Fenomena "Bercyandya": Dari Bromo, MA, Demokrat, dan Kaesang

Nasional
Minta Pembangunan Infrastruktur IKN Dipercepat, Jokowi: Kita Dikejar Investor

Minta Pembangunan Infrastruktur IKN Dipercepat, Jokowi: Kita Dikejar Investor

Nasional
Pilkada 2024 Dipercepat, Ide 'Coba-coba' Pemerintah Tanpa Situasi Genting

Pilkada 2024 Dipercepat, Ide "Coba-coba" Pemerintah Tanpa Situasi Genting

Nasional
Hari Kedua di IKN, Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Kantor Presiden

Hari Kedua di IKN, Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Kantor Presiden

Nasional
Bawaslu Ungkap Sebab dan Motif ASN Kerap Tak Netral dalam Pemilu, Apa Saja?

Bawaslu Ungkap Sebab dan Motif ASN Kerap Tak Netral dalam Pemilu, Apa Saja?

Nasional
Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Data Intelijen Jokowi, Kritik BRIN, dan Sinyal Kerenggangan dengan Megawati

Nasional
BRIN Sebut Jokowi Melanggar Demokrasi Jika Parpol Jadi Target Intelijen

BRIN Sebut Jokowi Melanggar Demokrasi Jika Parpol Jadi Target Intelijen

Nasional
BRIN Sebut Relasi Presiden-Intelijen Masih Penuh Problematika

BRIN Sebut Relasi Presiden-Intelijen Masih Penuh Problematika

Nasional
Fasilitasi Perwira TNI Bertemu Tahanan Korupsi, Wakil Ketua KPK: Saya Dipecat Enggak Masalah

Fasilitasi Perwira TNI Bertemu Tahanan Korupsi, Wakil Ketua KPK: Saya Dipecat Enggak Masalah

Nasional
Jokowi Pegang 'Rahasia Dapur' Parpol, BRIN: Menciptakan 'Politic of Fear'

Jokowi Pegang "Rahasia Dapur" Parpol, BRIN: Menciptakan "Politic of Fear"

Nasional
Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi 'Rahasia' Parpol

Jokowi Dinilai Lakukan Intelijen Politik saat Kantongi "Rahasia" Parpol

Nasional
Prabowo, Gosip Politik, dan Pilpres 2024

Prabowo, Gosip Politik, dan Pilpres 2024

Nasional
AHY Tak Mau Berandai-andai PDI-P Bergabung ke Koalisi Pengusung Prabowo

AHY Tak Mau Berandai-andai PDI-P Bergabung ke Koalisi Pengusung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com