Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Praxis: 90,80 Persen Gen Z Anggap Penegakan Hukum di Pemerintahan Pusat Belum Memuaskan

Kompas.com - 10/04/2023, 17:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Praxis menemukan bahwa 90,80 persen generasi gen Z menganggap penegakan hukum di Indonesia belum memuaskan.

Penegakan hukum menjadi satu dari tiga topik yang dianggap paling belum memuaskan bagi generasi Z.

Dua topik lainnya yang dianggap belum memuaskan secara berurutan, yakni pembangunan ekonomi sebanyak 85,06 persen, dan infrastruktur sebanyak 70,50 persen.

"Sebanyak 90 persen Gen Z bilang penegakan hukum belum memuaskan, yang betul-betul idealismenya masih tinggi," kata Direktur of Public Affairs Praxis, Sofyan Herbowo saat menjelaskan survei tersebut di Petogogan, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Survei Praxis: 62,62 Persen Responden Sebut Kejujuran dan Integritas Penting Dimiliki Pemimpin Eksekutif

Berbeda dengan gen Z yang menganggap penegakan hukum paling belum maksimal, gen Y dan gen X lebih merasa bahwa pembangunan ekonomi yang paling belum memuaskan.

Secara berurutan, tiga pelayanan yang belum memuaskan menurut gen Y, yaitu pembangunan ekonomi sebanyak 67,15 persen; penegakan hukum sebanyak 63,02 persen; dan infrastruktur sebanyak 56,61 persen.

Sementara, tiga pelayanan yang belum memuaskan menurut gen X, yaitu pembangunan ekonomi 49,30 persen; penegakan hukum 46,22 persen; dan infrastruktur 33,33 persen.

"Gen Y dan gen X, merasa pembangunan ekonomi belum memuaskan. Kenapa begitu? Orang-orang yang sudah berumur ini sudah terlebur dalam sistem, sudah mulai ada toleransi terkait kebutuhan ekonomi. Itu asumsi, ya," ucap dia.

Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Pendukung Gerindra Dukung Prabowo Jadi Capres, Sebagian Pilih Anies

Secara garis besar, survei dengan tajuk Persepsi dan Harapan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik, Kualitas Pemimpin Eksekutif, Legislatif, dan Konten Media 2023 ini menemukan, ada tiga pelayanan di pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang belum memuaskan.

Tercatat di pemerintah pusat, 65,61 persen responden menganggap pembangunan ekonomi belum memuaskan, diikuti penegakan hukum sebesar 62,73 persen, dan infrastruktur dan pelayanan publik sebesar 56,62 persen.

Sementara di pemerintahan daerah, 65,06 persen responden menganggap infrastruktur dan pelayanan publik belum memuaskan, diikuti pembangunan ekonomi sebesar 62,70 persen responden, dan penegakan hukum sebesar 60,89 persen.

"Jadi ada konsistensi di tiga (topik) ini, tiga-tiganya bicara tentang pembangunan ekonomi, penegakan hukum, dan lain-lain. (Bedanya) hanya di daerah yang nomor satu (belum memuaskan) adalah infrastruktur, pembangunan ekonomi, dan penegakan hukumnya agak di belakang. Tapi prioritasnya sama, konsisten," jelas dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: RUU Perampasan Aset Diyakini Beri Efek Jera Koruptor

Sebagai informasi, survei ini melibatkan 1.102 jumlah responden di 12 provinsi, dengan rincian 32,40 persen adalah responden gen Z, 54,90 persen responden gen Y, dan 12,70 persen responden gen X.

Kedua belas provinsi tersebut, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, dan Lampung.

Periode survei adalah 13-18 Maret 2023, dengan menggunakan metode sampling proporsional multi stage random sampling, dan margin of error kurang lebih 2,5 persen.

Adapun rincian umur untuk tiga generasi itu yakni, gen Z: 16-25 tahun, gen Y: 26-39 tahun, dan gen X: 40-45 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com