JAKARTA, KOMPAS.com - Tim gabungan Kepolisian telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dalam rangka pengusut penyebab kebakaran di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Para pihak yang menjadi saksi di antaranya pihak Pertamina, BMKG, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, hingga warga setempat.
"Dari pihak Pertamina, ada dari BMKG, dari Ditjen Migas dan dari warga masyarakat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (1/4/2033).
Baca juga: Bertambah 30, Polri Periksa Total 54 Saksi di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Adapun kebakaran besar itu terjadi di kawasan Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) pada pukul 20.11 WIB.
Lebih lanjut, Ramadhan menyebut total saksi yang dimintai keterangan hingga saat ini sudah 54 orang.
"Saat ini sudah 54 orang yang dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut," ujarnya.
Saat ini, pengusutan kejadian kebakaran itu juga masih di tahap penyelidikan dan terus didalami.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mencatat korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang mencapai 25 orang berdasarkan data per 16 Maret 2023 pukul 07.00 WIB. Selain korban tewas, banyak juga korban luka akibat kebakaran itu.
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kebakaran tersebut diduga terjadi saat proses pengisian tangki bahan bakar BBM jenis Pertamax.
BBM Pertamax tersebut didatangkan dari kilang minyak Balongan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Sementara yang bisa kita jelaskan kejadian kemarin, kurang lebih jam 20.00 WIB, sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis Pertamax," kata Sigit pada (4/3/2023).
Saat proses pengisian tangki itu, Sigit menyebut terjadi gangguan teknis yang menyebabkan adanya tekanan berlebihan. Gangguan teknis ini diduga kemudian memantik adanya kebakaran.
Namun demikian, Sigit belum bisa memastikan mengenai sumber api bermula yang diduga memicu kebakaran.
Sigit menekankan, tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri dibantu Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) terus mendalami hal itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.