Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr Hamidah Abdurrachman
Pakar Hukum Pidana

Pakar Hukum Pidana, peneliti, pengamat Kepolisian dan aktivis pelayanan hak-hak perempuan dan anak

Feminiside: Narasi Keadilan yang Hilang (Bagian II - Habis)

Kompas.com - 31/03/2023, 14:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nafsu seksual berlebihan. Nafsu seksual yang berlebihan dan tidak terkendali dapat menjadi pemicu untuk melakukan tindakan kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan.

Gangguan kepribadian. Beberapa jenis gangguan kepribadian seperti psikopati dan narcissistic personality disorder dapat membuat seseorang tidak memiliki empati dan memandang perempuan sebagai objek yang bisa dimanipulasi atau dikendalikan.

Pengalaman trauma. Seperti kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan seksual, dapat memengaruhi perilaku seseorang dan memicu tindakan kekerasan terhadap perempuan.

Penggunaan narkoba dan alkohol dapat memengaruhi perilaku dan mengurangi kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri. Hal ini dapat menyebabkan seseorang cenderung melakukan tindakan kekerasan, termasuk pembunuhan terhadap perempuan.

Faktor lainnya lingkungan. Pelaku mungkin tumbuh atau hidup dalam lingkungan yang kekerasan atau agresif. Hal ini dapat memengaruhi cara pelaku memproses emosi dan mengatasi situasi konflik.

Lingkungan ini juga dapat berasal dari media dunia maya yang sering menampilkan aksi kekerasan dalam berbagai bentuk.

Secara khusus saya melihat ada masalah interpersonal. Beberapa orang mungkin melakukan kekerasan terhadap perempuan karena masalah interpersonal, seperti masalah dalam hubungan atau masalah dengan otoritas dengan korban dan pelaku menghabisi korban untuk mendapatkan apa yang dia inginkan didukung oleh faktor situasional: merasa tidak ada pilihan lain untuk mencapai tujuannya.

Perempuan korban mutilasi

Sayangnya, perempuan sering menjadi korban mutilasi karena faktor diskriminasi gender yang meluas di banyak masyarakat di seluruh dunia.

Diskriminasi gender dapat menyebabkan perempuan menjadi lebih rentan terhadap kekerasan dan tindakan kekerasan yang lebih brutal, termasuk mutilasi.

Selain itu, perempuan juga menjadi target pelaku karena sering kali dianggap sebagai korban yang mudah dan lemah, serta kurangnya akses ke perlindungan dan keadilan di sistem hukum yang patriarkis.

Korban perempuan pada awalnya mudah percaya pada laki-laki meskipun baru kenal, bahkan melalui media sosial, bersedai untuk bertemu dan diajak pergi.

Kondisi perempuan seperti ini menyebabkan perempuan sebagai korban yang mudah terpedaya dan mudah percaya, pada akhirnya menjadi korban sia-sia.

Narasi keadilan untuk perempuan

Narasi keadilan untuk perempuan adalah upaya untuk mendorong sistem keadilan dan masyarakat secara keseluruhan agar lebih memperhatikan hak-hak perempuan dan memberikan perlindungan lebih baik bagi perempuan dalam situasi yang rentan, seperti dalam kasus kekerasan atau diskriminasi.

Narasi keadilan untuk perempuan juga menekankan pentingnya mengakui dan mengatasi kesenjangan gender yang ada di masyarakat dan sistem keadilan, mencakup mengatasi diskriminasi terhadap perempuan dalam berbagai bidang, seperti dalam akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan, serta memperkuat hukum dan kebijakan yang melindungi hak-hak perempuan.

Selain itu, narasi keadilan untuk perempuan juga mengadvokasi hak-hak perempuan dalam sistem keadilan pidana, seperti hak untuk mendapat akses ke peradilan, perlindungan terhadap kekerasan, dan penanganan kasus kekerasan seksual dengan tepat dan adil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com