"Kalau ditanya seperti apa, pasti kita sudah siap, infrastruktur sudah siap, kementerian lembaga sudah menjalankan tugasnya masing-masing," ujar politisi asal Gorontalo, Sulawesi Utara, ini.
"Arahan Presiden Joko Widodo jelas. Tiba-tiba dengan keputusan seperti ini membuat kita sedih dan kecewa," katanya.
Amali pun menambahkan bahwa pihaknya cemas terhadap potensi hukuman dari FIFA setelah Indonesia melanggar komitmen sebagai pihak penyelenggara dengan waktu mepet terhadap kick-off turnamen yang seharusnya berlangsung pada 11 Mei 2023.
"Yang kita kuatirkan susulannya, yang juga menjadi berat bagi kita," ujar politisi Partai Golkar tersebut.
"Di dalam surat itu di samping dinyatakan kita dicabut sebagai tuan rumah, sedang dibahas pasti ada sanksinya. Sanksinya apa, ini yang kita takut betul dan seperti yang pernah dirasakan pada 2015 kita diban oleh FIFA bahkan lebih dari itu," jelasnya.
Dia pun menjelaskan kalau Indonesia diskorsing oleh FIFA, timnas Garuda dan klub-klub Tanah Air tak bisa mengikuti semua pertandingan yang dilaksanakan oleh FIFA, baik itu di level dunia, Asia, atau ASEAN.
"Kalau ban seperti 2015, berarti Garuda tak bisa melaksanakan lagi FIFA Matchday seperti melawan Burundi dan negara-negara tak bisa ke sini," katanya.
Menurutnya, hal ini akan berpengaruh ke kompetisi dalam negeri.
"Pemain-pemain, pelatih, ofisial yang kerjanya di sepak bola kalau kompetisinya terhenti pasti akan kehilangan pekerjaan," lanjut Amali.
"Data yang saya dapatkan dari PSSI waktu itu, selama setahun berhenti kompetisi (akibat pandemi) sekitar Rp 3 triliun hilang. Banyak yang menganggur dan sebagainya, bayangkan berapa banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola ini," tambahnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy meminta semua pihak untuk mengambil hikmah setelah FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Menurutnya, semua pihak harus segera melupakan kekecewaan dan bangkit untuk berusaha lebih keras.
"Apapun keputusan, apapun kejadian ini harus kita ambil hikmahnya dan kita harus terus bekerja lebih keras. Segera melupakan namanya kesedihan, segera melupakan namanya kekecewaan," ujar Muhadjir di Bina Graha, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Presiden FIFA Beri Sinyal Kuat Argentina Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023
"Untuk segera bangkit menyongsong masa depan (sepak bola) yang lebih cerah," tegasnya.
Muhadjir juga berharap FIFA dapat membuat keputusan sebijak mungkin dan tidak ada sanksi bagi Indonesia.